Selular.id – Google menawarkan dua teknologi berbeda untuk menghubungkan pengguna dengan kendaraan mereka: Android Auto dan Android Automotive.
Meski sama-sama berbasis Android, kedua sistem ini memiliki pendekatan integrasi yang sangat berbeda dan menentukan pengalaman berkendara pengguna.
Perbedaan mendasar terletak pada cara kerja masing-masing sistem, di mana Android Auto beroperasi melalui smartphone pengguna sementara Android Automotive adalah sistem operasi penuh yang tertanam langsung dalam kendaraan.
Jeremy Laukkonen, mantan penulis Lifewire, menjelaskan perbedaan fundamental antara kedua platform ini.
“Android Auto menghubungkan ponsel Anda ke head unit kendaraan, sementara Android Automotive berjalan di head unit dan tidak membutuhkan ponsel untuk beroperasi,” jelasnya.
Perbedaan ini membawa konsekuensi signifikan dalam hal fleksibilitas, kontrol, dan integrasi dengan sistem kendaraan.
Android Auto membutuhkan smartphone Android dengan versi 9.0 atau lebih baru untuk berfungsi.
Sistem ini memproyeksikan antarmuka dari ponsel ke layar mobil, memungkinkan pengguna mengakses aplikasi favorit mereka selama berkendara.
Sebaliknya, Android Automotive dapat beroperasi secara mandiri tanpa bergantung pada ponsel karena sistem ini menggantikan perangkat lunak infotainment pabrikan, seperti yang diterapkan Volvo untuk menggantikan sistem Sensus mereka.
Integrasi dan Kontrol Kendaraan
Android Automotive menawarkan integrasi yang lebih dalam dengan sistem kendaraan dibandingkan Android Auto.
Sistem yang tertanam dalam dashboard mobil ini memungkinkan pengendara mengontrol fitur seperti AC, pemanas kursi, dan audio melalui perintah suara Google Assistant.
Integrasi yang mendalam ini memberikan pengalaman yang lebih terpadu antara sistem infotainment dan fungsi kendaraan.
Di sisi lain, Android Auto terbatas pada kontrol aplikasi yang berjalan di ponsel dan belum dapat mengatur fitur kendaraan secara langsung.
Meski demikian, kabarnya Google sedang mengembangkan fungsi kontrol iklim untuk Android Auto.
Sementara menunggu fitur tersebut, pengguna dapat memanfaatkan berbagai peningkatan yang telah diluncurkan, termasuk fitur baru yang membuat Android Auto lebih mirip sistem asli mobil.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Google terus berinovasi dengan platform Android Auto.
Seperti dilaporkan sebelumnya di Selular.id, Google Assistant pada Android Auto mengalami perubahan desain yang signifikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Baca Juga:
Fleksibilitas Aplikasi dan Navigasi
Android Auto unggul dalam hal fleksibilitas aplikasi dibandingkan Android Automotive.
Sistem ini mendukung berbagai aplikasi navigasi alternatif seperti Waze dan MapQuest, serta bekerja dengan beragam aplikasi Android yang diinstal di ponsel.
Pengguna juga dapat dengan mudah menambah dan mengatur aplikasi di Android Auto sesuai kebutuhan mereka.
Integrasi Waze ke dalam Android Auto semakin ditingkatkan, seperti yang dilaporkan Selular.id tentang kemampuan pengendara melihat patroli lalu lintas melalui platform ini.
Fitur-fitur semacam ini memperkaya pengalaman navigasi pengguna Android Auto.
Android Automotive lebih terbatas dalam hal aplikasi. Meski berbasis Android, sistem ini hanya mendukung jumlah aplikasi terbatas yang harus diinstal langsung pada perangkat Android Automotive.
Untuk navigasi, Google Maps menjadi pilihan utama dengan dukungan Waze yang terbatas pada beberapa model kendaraan tertentu.
Perkembangan terbaru menunjukkan integrasi yang semakin baik antara kedua platform dengan layanan streaming musik.
Spotify Jam kini hadir di mobil dengan Android Auto dan Google Built-in, memberikan pengalaman berbagi musik yang lebih baik selama perjalanan.
Kolaborasi semacam ini menunjukkan bagaimana kedua platform terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Ketersediaan dan Kompatibilitas
Dari segi ketersediaan, Android Auto memiliki keunggulan signifikan dibandingkan Android Automotive.
Mayoritas kendaraan baru dari merek utama mendukung Android Auto, sementara Android Automotive hanya tersedia pada beberapa model kendaraan tertentu.
Namun, Android Automotive tidak memerlukan koneksi data seluler untuk beroperasi, berbeda dengan Android Auto yang bergantung pada koneksi ponsel.
Untuk kompatibilitas perangkat, Android Auto hanya bekerja dengan ponsel Android, sementara Android Automotive dapat terhubung dengan ponsel Android dan iPhone via Bluetooth untuk panggilan dan pesan teks.
Namun, koneksi ini terbatas pada fungsi komunikasi tanpa kontrol aplikasi atau proyeksi layar dari ponsel.
Pemutakhiran sistem juga dilakukan dengan cara berbeda antara kedua platform.
Android Auto pada Android 10 dan lebih baru merupakan bagian dari sistem operasi yang diperbarui melalui update reguler, sementara pada Android 9 dan lebih rendah, aplikasi terpisah dapat diupdate via Google Play Store.
Sistem update yang berbeda ini mempengaruhi bagaimana pengguna mendapatkan fitur-fitur terbaru.
Google terus mengembangkan kemampuan Android Auto dengan fitur-fitur baru.
Seperti dilaporkan Selular.id, platform ini kini mampu menampilkan informasi kejadian di jalan untuk Google Maps, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Kedua sistem terus berkembang dengan penambahan fitur-fitur baru.
Google Gemini akan hadir di Android Auto dalam waktu dekat, menandakan komitmen Google dalam menyempurnakan pengalaman berkendara yang terhubung.
Inovasi semacam ini menunjukkan bagaimana Google terus berinvestasi dalam pengembangan kedua platform.
Pilihan antara Android Auto dan Android Automotive ultimately tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.
Android Auto menawarkan fleksibilitas dan kompatibilitas yang lebih luas, sementara Android Automotive memberikan integrasi yang lebih dalam dengan sistem kendaraan.
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kedua platform diperkirakan akan terus menyempurnakan fitur dan kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan pengguna modern dalam era kendaraan yang semakin terhubung.




