Jumat, 10 Oktober 2025
Selular.ID -

Opera Luncurkan Neon, Browser AI Premium Rp333 Ribu/Bulan

BACA JUGA

Selular.id – Opera secara resmi meluncurkan Neon, peramban web berbasis kecerdasan buatan yang menawarkan kemampuan automasi tugas canggih melalui teknologi AI.

Browser baru yang diluncurkan Selasa (30/9) ini hadir dengan model langganan premium sebesar 19,99 dolar AS atau sekitar Rp333 ribu per bulan, menandai langkah Opera masuk ke segmen agentic browser yang sedang berkembang pesat.

Krystian Kolondra, EVP Browsers Opera, mengungkapkan bahwa produk ini dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna advanced yang memanfaatkan AI secara ekstensif.

“Kami membangun Opera Neon untuk kami sendiri, dan untuk semua orang yang menggunakan AI secara ekstensif dalam keseharian mereka,” ujarnya seperti dikutip dari TechCrunch.

Neon merupakan bagian dari evolusi browser masa depan yang mengadopsi konsep agentic browser, dimana agen AI dapat menjelajahi situs web secara mandiri, berinteraksi dengan elemen web, dan menyelesaikan berbagai tugas kompleks atas nama pengguna.

Pendekatan ini berbeda dengan browser konvensional yang hanya berfungsi sebagai alat penjelajah pasif.

Opera Neon menghadirkan beberapa fitur unggulan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas digital.

Fitur Neon Do berperan sebagai asisten AI cerdas yang mampu melakukan tugas kompleks seperti meringkas tulisan di platform Substack kemudian membagikannya langsung ke Slack, atau mengambil detail penting dari video YouTube yang telah ditonton sebelumnya.

Fitur coding assistant dalam Neon memungkinkan peramban menulis cuplikan kode yang berguna dalam pembuatan laporan visual dengan tabel dan bagan.

Kemampuan ini menjadi nilai tambah signifikan bagi profesional yang membutuhkan automasi dalam pekerjaan analisis data dan pelaporan.

Sistem Cards menjadi inovasi menarik lainnya dalam Neon.

Sistem ini memungkinkan pengguna menggabungkan berbagai kartu perintah seperti pull-details dan comparison-table untuk membuat perintah baru, misalnya membandingkan produk di beberapa tab browser sekaligus.

Dengan fitur ini, pengguna dapat membuat kombinasi perintah untuk mendapatkan jawaban otomatis dan melakukan tugas berulang tanpa perlu menulis perintah dari awal setiap kali.

Opera juga memperkenalkan sistem pengaturan tab baru bernama Tasks yang berfungsi sebagai ruang kerja cerdas.

Fitur ini mengorganisasi tab dan percakapan AI dalam kelompok berdasarkan konteks tertentu, memudahkan pengguna mengelola berbagai proyek secara simultan tanpa kehilangan fokus.

Dalam demonstrasi pertamanya, Opera menunjukkan kemampuan praktis Neon dalam menyelesaikan tugas seperti memesan bahan makanan secara online.

Meski demikian, kemampuan riil produk ini masih perlu dibuktikan dalam penerapan langsung oleh pengguna di dunia nyata.

Strategi Pasar Eksklusif

Opera Neon akan bersaing langsung dengan Comet dan Dia dari Perplexity di pasar agentic browser yang semakin ramai.

Persaingan di segmen ini semakin ketat mengingat perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft juga terus menambahkan fitur AI ke dalam peramban mereka.

Yang membedakan Neon dari pesaingnya adalah positioning produk sebagai solusi premium untuk pengguna berpengalaman.

Dengan harga langganan Rp333 ribu per bulan, Opera menargetkan segmen spesifik pengguna advanced yang membutuhkan kemampuan AI lebih dari sekadar asisten virtual biasa.

Kolondra menambahkan, “Hari ini, kami menyambut pengguna pertama yang akan membantu membentuk masa depan agentic browsing bersama kami.”

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Opera mengadopsi pendekatan eksklusif dengan meluncurkan Neon secara terbatas bagi pengguna terpilih terlebih dahulu.

Langkah Opera ini sejalan dengan tren integrasi AI yang semakin masif di industri teknologi.

Berbeda dengan pendekatan massal yang diambil kompetitor, Opera memilih fokus pada segmen high-end yang membutuhkan automasi tingkat lanjut.

Pengembangan agentic browser seperti Neon mencerminkan evolusi peran peramban web dari sekadar alat browsing menjadi platform produktivitas yang mampu memahami konteks dan menjalankan tugas kompleks.

Transformasi ini sejalan dengan perkembangan sistem operasi modern yang terus menyempurnakan integrasi AI dalam pengalaman pengguna.

Kehadiran Opera Neon di pasar premium membuka babak baru persaingan browser AI, dimana nilai tambah tidak hanya terletak pada kecepatan rendering, tetapi pada kemampuan automasi dan pemahaman kontekstual yang ditawarkan kepada pengguna.

Pendekatan ini mirip dengan strategi yang pernah dilakukan perusahaan teknologi lain yang fokus pada segmen spesifik.

Meski menawarkan fitur canggih, kesuksesan Neon di pasar akan sangat tergantung pada adopsi pengguna terhadap model langganan premium.

Di tengah persaingan dengan browser gratis yang terus meningkatkan kemampuan AI-nya, Opera perlu membuktikan bahwa fitur-fitur automasi canggih Neon memang layak dengan harga Rp333 ribu per bulan.

Bagi pengguna yang mencari solusi produktivitas dengan budget lebih terjangkau, tersedia alternatif perangkat dengan spesifikasi memadai yang dapat mendukung berbagai aplikasi produktivitas berbasis AI.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU