Senin, 13 Oktober 2025
Selular.ID -

Microsoft PHK 1.500 Karyawan, Fokus pada Divisi AI dan Cloud

BACA JUGA

Selular.id – Microsoft mengonfirmasi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.500 karyawan di berbagai divisi global.

Langkah restrukturisasi ini, yang diumumkan secara internal pekan ini, terutama menyasar tim yang dianggap tidak lagi selaras dengan fokus strategis perusahaan di bidang kecerdasan artifisial (AI) dan komputasi awan (cloud).

Dalam pernyataan resminya, juru bicara Microsoft menjelaskan bahwa keputusan sulit ini merupakan bagian dari penyesuaian portofolio dan alokasi sumber daya.

Perusahaan berkomitmen untuk memprioritaskan investasi dalam area pertumbuhan kunci, sambil tetap memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak, termasuk paket pesangon, layanan konseling karier, dan bantuan penempatan kerja.

“Kami secara teratur mengevaluasi bisnis kami untuk memastikan kami berinvestasi dalam peluang pertumbuhan masa depan.

Perubahan organisasi ini adalah hasil dari evaluasi tersebut dan kebutuhan untuk mengalokasikan sumber daya ke prioritas strategis tertinggi kami,” demikian penjelasan singkat dari perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat, itu.

microsoft

Gelombang PHK di Microsoft ini bukanlah yang pertama terjadi pada 2025. Sebelumnya, perusahaan teknologi raksasa itu telah melakukan beberapa kali restrukturisasi signifikan, termasuk yang berdampak pada divisi permainan (gaming).

Tren ini mencerminkan dinamika industri teknologi yang terus beradaptasi dengan percepatan inovasi, khususnya di tengah persaingan ketat pengembangan AI generatif.

Analis industri melihat langkah ini sebagai upaya Microsoft untuk memperkuat posisinya dalam perlombaan AI, di mana mereka berinvestasi besar-besaran melalui kemitraan dengan OpenAI dan pengintegrasian teknologi Copilot ke dalam seluruh lini produknya.

Efisiensi operasional dari restrukturisasi diharapkan dapat mengalirkan lebih banyak dana untuk penelitian dan pengembangan di sektor yang paling kompetitif ini.

Dampak pada Divisi dan Wilayah Tertentu

Meskipun PHK menyebar di beberapa divisi, laporan internal menunjukkan bahwa dampak terbesar dirasakan oleh tim-tim yang bekerja pada produk dan layanan legacy, atau yang memiliki tumpang tindih fungsi setelah serangkaian akuisisi.

Divisi Azure Cloud dan AI dilaporkan relatif lebih terlindungi, bahkan terus melakukan perekrutan untuk peran-peran teknis spesifik.

PHK ini juga terjadi di tengah gelombang serupa yang melanda raksasa teknologi lain seperti Amazon, yang juga melakukan efisiensi untuk berfokus pada inti bisnis yang paling menguntungkan.

Fenomena ini menunjukkan koreksi besar-besaran di industri teknologi setelah periode ekspansi pesat selama pandemi.

Bagi karyawan yang terdampak, Microsoft menyediakan masa transisi dengan gaji dan tunjangan kesehatan yang masih berlanjut untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kebijakan perusahaan dan peraturan ketenagakerjaan setempat.

Perusahaan juga membuka portal internal khusus yang memungkinkan karyawan yang di-PHK untuk memprioritaskan lamaran pada lowongan di divisi lain yang masih membuka posisi.

Lanskap Industri Teknologi Pasca-Pandemi

Langkah Microsoft ini semakin mengukuhkan tren bahwa era hiper-ekspansi dan perekrutan agresif di dunia teknologi telah berakhir.

Perusahaan-perusahaan kini beralih ke mode operasi yang lebih ramping dan efisien, dengan fokus yang sangat tajam pada profitabilitas dan dominasi di segmen pasar yang dianggap paling strategis.

Tren ini tidak hanya terjadi di Microsoft. Beberapa perusahaan teknologi lain, termasuk Meta, juga telah melakukan langkah serupa.

Seperti yang pernah dilaporkan Selular.id, Meta juga melakukan penyesuaian tenaga kerja di awal tahun sebagai respons terhadap tekanan pasar dan perubahan strategi bisnis.

Ke depan, para analis memprediksi bahwa konsolidasi dan restrukturisasi di sektor teknologi akan terus berlanjut.

Perusahaan akan semakin selektif dalam berinvestasi, dengan AI, komputasi awan, dan keamanan siber menjadi area yang mendapat porsi anggaran terbesar.

Karyawan diharapkan untuk terus mengasah keterampilan yang relevan dengan tren ini agar tetap kompetitif di pasar tenaga kerja yang semakin dinamis.

Dengan langkah ini, Microsoft tampaknya sedang memposisikan diri untuk pertempuran teknologi berikutnya.

Meski menyisakan kepedihan bagi ribuan karyawan yang terdampak, keputusan strategis ini diambil untuk memastikan kelangsungan dan kepemimpinan perusahaan dalam jangka panjang di tengah lanskap digital yang terus berubah dengan cepat.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU