Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Gemini Nano Banana Kini Dukung 10 Rasio Gambar untuk Konten Kreatif

BACA JUGA

Selular.id – Google meningkatkan kemampuan model kecerdasan buatan Gemini 2.5 Flash Image, yang populer dengan sebutan Nano Banana, dengan menambahkan dukungan untuk 10 format rasio gambar berbeda.

Pembaruan ini memungkinkan kreator konten, desainer, hingga pengguna biasa menghasilkan visual yang langsung sesuai dengan berbagai kebutuhan platform tanpa perlu melakukan pemotongan atau penyuntingan tambahan.

Sebelumnya, pengguna sering kali mendapatkan hasil gambar dengan rasio yang tidak konsisten atau terbatas.

Kini, Gemini Nano Banana menghadirkan pilihan rasio mulai dari format sinematik lebar (21:9), standar layar (16:9, 4:3, 3:2), format kotak (1:1), hingga berbagai pilihan untuk konten media sosial seperti potret vertikal (9:16, 3:4, 2:3).

Google juga menyertakan format fleksibel 5:4 dan 4:5 untuk memberikan kebebasan lebih dalam berkreasi.

Dengan kemampuan baru ini, proses pembuatan konten menjadi lebih efisien.

Seseorang dapat langsung membuat poster dengan rasio bioskop, konten untuk Instagram Story atau feed, hingga wallpaper ponsel dengan ukuran yang tepat.

Fitur ini sangat membantu dalam menjaga kualitas dan komposisi visual asli yang dihasilkan oleh AI.

Kemampuan konsistensi visual Nano Banana juga menjadi salah satu keunggulan utama.

Model AI ini dapat memastikan ekspresi wajah, gaya, dan detail lainnya tetap seragam ketika pengguna membuat serangkaian foto dengan subjek yang sama.

Hal ini sangat berguna untuk proyek yang membutuhkan keseragaman visual, seperti pembuatan konten serial atau kampanye branding.

Selain menghasilkan gambar, Gemini 2.5 Flash Image mampu menggabungkan beberapa foto menjadi satu komposisi, melakukan penyuntingan spesifik berdasarkan instruksi bahasa natural, dan memanfaatkan basis pengetahuan yang luas untuk menciptakan gambar yang relevan dengan konteks permintaan pengguna.

Kualitas visual yang dihasilkan juga ditingkatkan menjadi lebih natural dan tajam dengan resolusi hingga 1.024 piksel.

Kemudahan penggunaan Gemini Nano Banana dengan perintah teks sederhana telah melahirkan berbagai tren kreatif di media sosial Indonesia.

Mulai dari tren gabung foto masa kecil dan dewasa, berfoto dengan idol K-Pop, hingga membuat potret nostalgia bersama keluarga yang telah meninggal.

Kemampuan AI ini dalam menciptakan gambar realistik dengan prompt sederhana menjadikannya alat yang powerful bagi komunitas kreatif.

Adopsi Gemini Nano Banana tidak hanya terbatas pada pengguna individu.

Banyak pengembang dan perusahaan mulai memanfaatkan kemampuan model AI ini untuk berbagai aplikasi kreatif.

Startup Cartwheel, misalnya, berhasil mengembangkan sistem pengendalian pose 3D menggunakan Nano Banana, yang memungkinkan seniman digital menciptakan karya dengan kontrol karakter yang lebih realistis.

Sementara itu, studio game Volley memanfaatkan model ini untuk menghasilkan visual dinamis dalam game dungeon crawler mereka.

Dengan latensi di bawah 10 detik, pemain dapat langsung memilih gaya gambar dan melakukan penyuntingan secara interaktif, menciptakan pengalaman gaming yang lebih personal dan imersif.

Perkembangan pesat Gemini Nano Banana ini merupakan bagian dari kebangkitan ekosistem Gemini yang diinisiasi Google.

Dalam tempo relatif singkat, Google berhasil menciptakan produk AI yang tidak hanya mampu bersaing, tetapi bahkan mulai menggeser dominasi pemain lama di industri ini.

Untuk akses publik, Gemini Nano Banana tersedia secara gratis melalui website dan aplikasi Google Gemini.

Sementara bagi perusahaan dan pengembang, model Gemini 2.5 Flash Image dapat diakses melalui Gemini API di Google AI Studio maupun Vertex AI.

Google juga menyediakan berbagai contoh aplikasi siap pakai untuk mempermudah integrasi.

Dari sisi biaya, Google membanderol layanan ini sekitar 30 dollar AS (sekitar Rp 370.000) per 1 juta output token.

Satu gambar dengan resolusi hingga 1.024 x 1.024 piksel dihitung setara dengan 1.290 token, sehingga biaya per gambar sekitar 0,039 dollar AS (sekitar Rp 650).

Sistem token ini digunakan untuk menghitung pemrosesan instruksi teks yang kompleks atau panjang.

Kesuksesan Gemini Nano Banana juga tercermin dari popularitas aplikasi Gemini yang menjadi teratas di iOS, mengungguli kompetitor utamanya.

Pencapaian ini menunjukkan bagaimana inovasi dalam kemampuan generasi gambar menjadi faktor penentu dalam persaingan platform AI konsumen.

Dengan berbagai peningkatan dan adopsi yang terus meluas, Gemini Nano Banana diproyeksikan akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai alat kreatif digital yang esensial.

Perkembangan teknologi AI generasi gambar ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan fitur-fitur baru yang semakin memudahkan proses kreativitas digital di berbagai sektor.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU