Jumat, 10 Oktober 2025

Duit Softbank Nggak Habis-Habisnya, Setelah Borong Saham OpenAI, Kini Akuisisi Perusahaan Robot ABB Senilai $5,4 Miliar

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Seolah duit bukan masalah, SoftBank terus berinvestasi di banyak perusahaan, baik dengan cara membeli saham hingga mengambilalih perusahaan yang diincar.

Langkah terbaru, grup perusahaan asal Jepang itu mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi bisnis robot industri ABB senilai $5,4 miliar, seiring dengan meningkatnya investasi agresif Masayoshi Son di pusat data AI, chip, dan robotika.

Langkah korporasi SoftBank itu, diperkirakan akan rampung pada pertengahan hingga akhir 2026.

Dewan direksi SoftBank Group menyetujui akuisisi ini, yang membutuhkan persetujuan regulasi standar, termasuk di Uni Eropa, China, dan AS, serta persyaratan penutupan umum lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan menjelaskan bahwa akuisisi ini merupakan bagian dari strategi investasi keseluruhannya dan diharapkan “akan memperkuat secara signifikan” bisnis robotika AI.

SoftBank Group menambahkan bahwa mereka berada di posisi yang tepat untuk “menghidupkan kembali pertumbuhan bisnis robotika”, terutama melalui investasi dalam teknologi mutakhir seperti AI.

Pada April lalu, ABB mengumumkan rencana untuk memisahkan divisi robotnya, yang memiliki sekitar 7.000 karyawan dan menyumbang sekitar 7% dari pendapatan grup pada 2024.

Baca Juga: Kolaborasi SoftBank dan NEDO Kembangkan Baterai dan Sel Surya Generasi Terbaru Pesawat Nirawak HAPS

Untuk diketahui, Robot ABB berasal dari ABB Group, yang dibentuk pada 1988 melalui merger antara perusahaan Swedia ASEA dan perusahaan Swiss BBC Brown Boveri, dengan kantor pusat perusahaan di Zurich, Swiss.

Divisi robotika berakar kuat di Swedia, tempat ABB (sebelumnya ASEA) meluncurkan robot industri pertama di dunia yang dikendalikan secara elektrik, IRB 6, pada 1974.

Robot ABB adalah jenis robot industri atau kolaboratif yang diproduksi oleh ABB, erusahaan teknologi global yang dikenal dengan portofolio solusi robotika dan otomasi yang komprehensif, termasuk robot, robot bergerak otonom (AMR), perangkat lunak, pengontrol, dan layanan.

Sistem cerdas ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan produktivitas bisnis di berbagai sektor dengan mengotomatiskan tugas-tugas di bidang seperti manufaktur, logistik, elektronika, dan otomasi laboratorium.

Awal tahun ini, SoftBank Group memimpin putaran pendanaan Skild AI dengan investasi sebesar $100 juta. Nvidia dan Samsung juga bergabung dalam putaran Seri B.

Perusahaan Jepang yang berbasis di Distrik Minato, Tokyo itu, juga berinvestasi di SoftBank Robotics, Berkshire Grey, AutoStore, dan Agile Robots.

Pada awal Oktober lalu, langkah pembelian saham OpenAI hingga 10% oleh sejumlah venture capital kakap, termasuk Thrive Capital, SoftBank, Dragoneer Investment Group, MGX Abu Dhabi, dan T Rowe Price, telah mendorong kenaikan valuasi perusahaan di balik ChatGPT itu.

Laporan Reutes menyebutkan, OpenAI telah mencapai valuasi sebesar US$500 miliar, menyusul kesepakatan penjualan saham senilai sekitar US$6,6 miliar oleh karyawan dan mantan karyawan kepada konsorsium di mana SoftBank termasuk di dalamnya.

Sebelumnya pada Maret 2025, SoftBank Group mengumumkan bahwa pihaknya akan mengakuisisi Ampere Computing.

Ampere merupakan perusahaan perancang chip yang didirikan oleh mantan eksekutif Intel, Renee James. Nilai akuisisi yang diumumkan mencapai $6,5 miliar. Akuisisi itu menunjukkan keseriusan SoftBank dalam memperluas investasinya di bidang AI.

Jika proses akuisisi rampung, Ampere akan beroperasi sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SoftBank. Kesepakatan ini diperkirakan akan selesai pada paruh kedua 2025.

Para investor yang mendanai Ampere akan menjual saham mereka di perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California. Setidaknya, ada dua perusahaan yang menjadi investor Ampere, yakni Carlyle dan Oracle.

Menurut pernyataan SoftBank, Carlyle memiliki 59,65% saham di Ampere. Sedangkan Oracle memegang 32,27%. Saat ini, Ampere memiliki 1.000 insinyur semikonduktor.

Pelanggan Ampere sekarang adalah Google Cloud, Microsoft Azure, Oracle Cloud, Alibaba, Tencent, serta perusahaan seperti HPE dan Supermicro.

SoftBank sendiri adalah pemegang saham terbesar di Arm Holdings, dan Ampere telah mengembangkan chip server berbasis arsitektur ARM. Hal ini membuat keduanya menjadi mitra strategis yang kuat.

Baca Juga: Penjualan Saham ke Softbank Kerek Valuasi OpenAI Hingga US$500 Miliar

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU