Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

BYD Geser Tesla sebagai Raja Penjualan Mobil Listrik Global 2025

BACA JUGA

Selular.id – BYD berhasil menggeser Tesla dari posisi teratas penjualan kendaraan listrik baterai (BEV) global selama sembilan bulan pertama 2025.

Produsen otomotif China ini mengirimkan 1,61 juta unit BEV dari Januari hingga September, sementara Tesla mencatatkan 1,22 juta unit dalam periode yang sama.

Data resmi dari kedua perusahaan menunjukkan keunggulan BYD sebesar 388.000 kendaraan.

Pencapaian ini menandai kuartal keempat berturut-turut BYD berhasil melampaui Tesla dalam penjualan BEV global. Penjualan BYD meningkat 37% secara tahunan, sementara Tesla justru mengalami penurunan 6%. Tren ini mengindikasikan BYD kemungkinan besar akan mengakhiri tahun 2025 sebagai merek mobil listrik terlaris di dunia.

Meskipun Tesla mencatat rekor kuartal antara Juli dan September dengan pengiriman global mencapai 497.100 unit, angka tersebut masih tertinggal dari BYD yang berhasil mengirimkan 582.500 BEV.

Kinerja kuat Tesla di kuartal ketiga didorong oleh lonjakan permintaan di Amerika Serikat, di mana konsumen berburu subsidi federal mobil listrik yang berakhir pada September.

Di China, Tesla juga mendapat suntikan positif dengan peluncuran Model Y L, SUV enam kursi dengan wheelbase panjang.

Model ini dikabarkan menerima 120.000 pesanan tak lama setelah peluncuran.

Namun demikian, Tesla masih menghadapi tekanan di pasar Eropa dan Australia, di mana persaingan dari merek lokal dan China semakin intensif.

Strategi Bisnis yang Berbeda

Perbedaan strategi bisnis antara kedua raksasa otomotif ini turut mempengaruhi dinamika pasar.

Tesla tetap konsisten sebagai produsen BEV murni, sementara BYD mengadopsi pendekatan ganda dengan menjual baik BEV maupun plug-in hybrid.

Strategi ini membantu BYD mempertahankan volume tinggi meski menghadapi persaingan harga ketat di China.

Portofolio produk BYD yang lebih luas dengan harga jual rata-rata lebih rendah memungkinkannya merebut pangsa pasar dengan cepat.

Kemampuan perusahaan mempertahankan momentum di pasar internasional akan menjadi penentu apakah mereka bisa mempertahankan kepemimpinan hingga 2026.

Analis memproyeksikan BYD akan mengirimkan 2,17 juta BEV pada akhir 2025, sementara Tesla diperkirakan mencapai sekitar 1,61 juta unit.

Proyeksi ini sejalan dengan peringatan CEO Tesla Elon Musk mengenai “beberapa kuartal sulit” di depan.

Perusahaan telah beralih fokus ke teknologi mengemudi otonom dan robotika, meski area-area ini belum memberikan dampak finansial signifikan.

Persaingan di pasar mobil listrik global semakin panas dengan kehadiran pemain baru seperti Xiaomi dengan SUV listrik YU7 GT berkekuatan 1.000+ HP.

Sementara itu, Huawei Aito juga memperkuat ekspansi di Eropa dengan tiga model SUV listriknya.

Dampak di Pasar Indonesia

Perkembangan ini memiliki implikasi menarik bagi pasar otomotif Indonesia.

BYD telah menunjukkan komitmennya di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk kemitraan dengan perusahaan lokal.

Baru-baru ini, Telkomsel mengumumkan 13 pemenang mobil listrik BYD Dolphin dalam program SIMPATI HOKI, menunjukkan penetrasi merek China ini di pasar domestik.

Pencapaian BYD menggeser Tesla mencerminkan perubahan lanskap industri otomotif global.

Dominasi produsen Barat mulai terkikis oleh bangkitnya pemain Asia, khususnya China, yang tidak hanya mengandalkan harga kompetitif tetapi juga inovasi teknologi dan strategi pasar yang agresif.

Xiaomi, yang baru masuk di industri otomotif, sudah menunjukkan potensi besar dengan YU7 yang mencetak rekor penjualan dan antrean pengiriman mencapai 56 minggu. Perusahaan ini bahkan telah memastikan ekspansi ke Eropa pada 2027 dengan siap bersaing melawan Tesla.

Perubahan kepemimpinan dalam penjualan BEV global ini menandai babak baru dalam revolusi mobil listrik.

Persaingan yang semakin ketat diharapkan dapat mendorong inovasi lebih lanjut dan mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU