Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

Trump Minta Microsoft Pecat Lisa Monaco, Sebut Ancaman Keamanan Nasional

BACA JUGA

Selular.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menuntut Microsoft untuk memecat Lisa Monaco, Presiden Urusan Global perusahaan teknologi tersebut.

Dalam pernyataannya di platform media sosial Truth Social pada Jumat, 26 September 2025, Trump menyebut Monaco sebagai “ancaman bagi Keamanan Nasional AS” dan menyerukan agar Microsoft segera memberhentikannya.

Trump mengkritik penunjukan Monaco dengan merujuk pada kontrak besar yang dimiliki Microsoft dengan pemerintah federal AS.

Ia juga mengklaim bahwa izin keamanan (security clearance) Monaco telah dicabut sejak Februari 2025 dan menyatakan bahwa mantan pejabat pemerintahan Demokrat tersebut kini dilarang masuk ke semua properti federal karena “banyak tindakan salah yang telah ia lakukan”.

Lisa Monaco bergabung dengan Microsoft pada Juli 2025 sebagai pemimpin hubungan global perusahaan dengan berbagai pemerintahan, menurut profil LinkedIn-nya.

Sebelumnya, Monaco memiliki karier panjang di pemerintahan AS, termasuk menjabat sebagai penasihat keamanan di era Presiden Barack Obama dan menjadi Wakil Jaksa Agung di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Perannya dalam mengoordinasikan respons Departemen Kehakiman AS terhadap serangan 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump di Gedung Capitol menjadi perhatian khusus dalam konteks pernyataan Trump ini.

Microsoft menolak memberikan komentar atas pernyataan Trump tersebut, sementara Lisa Monaco sendiri belum memberikan tanggapan resmi mengenai seruan pemecatan dirinya.

Pernyataan Trump terhadap Monaco muncul dalam konteks yang lebih luas dari upayanya menekan individu dan institusi yang ia anggap sebagai lawan politik.

Sehari sebelumnya, pada Kamis 25 September, mantan Direktur FBI James Comey – yang memimpin penyelidikan dugaan hubungan kampanye Trump 2016 dengan Rusia – secara resmi didakwa atas tuduhan membuat pernyataan palsu dan menghalangi penyelidikan kongres.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia “menduga akan ada dakwaan lain” terhadap tokoh-tokoh yang ia anggap sebagai musuh, meskipun tidak menyebutkan nama-nama secara spesifik.

Pola ini konsisten dengan pendekatan Trump sejak kembali menjabat sebagai presiden AS pada Januari 2025, di mana ia menggunakan kekuasaannya untuk menekan firma hukum yang menangani perkara yang tidak ia sukai, memotong dana federal untuk universitas tertentu, dan memecat jaksa-jaksa yang terlibat dalam penyelidikan terhadap dirinya.

Pola Intervensi Trump terhadap Perusahaan Teknologi

Seruan Trump terhadap Microsoft untuk memecat Lisa Monaco bukanlah kali pertama pemerintahan Trump mencampuri urusan korporasi besar.

Sebelumnya, pemerintahan Trump sempat mendesak CEO Intel untuk mundur, sebelum kemudian berbalik memberikan pujian dan mengizinkan pemerintah mengambil bagian saham di perusahaan tersebut.

Pola intervensi serupa juga terlihat ketika di bawah tekanan dari pemerintahan Trump, saluran ABC milik Disney menangguhkan acara komedian Jimmy Kimmel selama beberapa hari.

Perusahaan teknologi seperti Microsoft terlihat berusaha memperbaiki hubungan dengan pemerintahan Trump selama masa jabatan keduanya.

Sejumlah pemimpin besar industri teknologi menghadiri pelantikan Trump pada Januari 2025, dan beberapa di antaranya telah bertemu dengannya di Gedung Putih.

CEO Microsoft Satya Nadella baru-baru ini menghadiri jamuan makan malam di Gedung Putih bersama Trump dan sejumlah pemimpin perusahaan teknologi lainnya.

Trump dan Partai Republik sebelumnya sering menuduh industri teknologi bias terhadap kaum konservatif, yang menjadi konteks penting dalam hubungan antara pemerintahan Trump dengan perusahaan teknologi besar.

Beberapa pemimpin teknologi seperti Jensen Huang diketahui kerap kritis terhadap kebijakan Trump, meskipun sebagian besar perusahaan berusaha menjaga hubungan profesional dengan pemerintahan.

Konteks Politik yang Lebih Luas

Seruan pemecatan Lisa Monaco terjadi dalam lingkungan politik yang semakin tegang di Washington.

Trump telah secara terbuka mendorong agar tuntutan pidana dijatuhkan terhadap beberapa figur yang ia anggap sebagai musuh politik, termasuk mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, Jaksa Agung New York Letitia James, dan Senator Demokrat Adam Schiff.

Pernyataan Trump terhadap Monaco muncul di tengah upayanya yang lebih luas untuk memperkuat posisi AS sebagai pemimpin global dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan.

Pendekatan Trump terhadap industri teknologi menunjukkan kombinasi antara tekanan politik dan kemitraan strategis, tergantung pada sejauh mana perusahaan-perusahaan tersebut sejalan dengan agenda pemerintahan.

Meskipun terjadi ketegangan politik, pasar saham AS menunjukkan kinerja positif dengan indeks Dow Jones naik sekitar dua pertiga persen pada penutupan perdagangan Jumat.

Respons pasar yang stabil terhadap perkembangan politik ini mengindikasikan bahwa investor mungkin telah mengantisipasi dinamika semacam ini dalam pemerintahan Trump kedua.

Perkembangan kasus Lisa Monaco di Microsoft akan menjadi ujian penting bagi hubungan antara pemerintahan Trump dengan perusahaan teknologi besar.

Sementara Microsoft belum memberikan respons terhadap tuntutan Trump, keputusan perusahaan akan mencerminkan sejauh mana tekanan politik dapat mempengaruhi keputusan sumber daya manusia di perusahaan teknologi yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah federal.

Dinamika ini juga memperlihatkan bagaimana figur publik dan politisi semakin tertarik untuk terlibat dalam bisnis teknologi, meskipun dengan pendekatan dan motivasi yang berbeda-beda.

Kasus Monaco menjadi contoh nyata bagaimana pertemuan antara politik dan teknologi dapat menciptakan ketegangan yang signifikan bagi perusahaan yang beroperasi di kedua dunia tersebut.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU