Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

Telkom Transparan Pemulihan SKKL Papua, Terima Audiensi Pemda dan Komunitas

BACA JUGA

Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menerima audiensi dari pemerintah daerah, perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku UMKM, dan komunitas ojek online Papua Selatan untuk membahas perkembangan pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi – Maluku – Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong – Merauke. Audiensi berlangsung di Telkom Landmark Tower Jakarta pada Senin (8/9) dengan komitmen Telkom untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan infrastruktur digital di wilayah tersebut.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Plh Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan, Asdep Koordinasi Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Keamanan Siber Kemenko Polkam Marsma TNI Budi Eko Pratomo, serta perwakilan legislatif dan eksekutif Papua Selatan seperti Anggota DPD RI Komite IV Prov. Papua Selatan Rudi Tirtayana, S.E., Pj. Sekretaris Daerah Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si., dan Wakil Bupati Merauke Dr. Fauzun Nihayah, S.HI., M.H.

Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin menyambut langsung delegasi Papua Selatan dan menegaskan komitmen perusahaan dalam memastikan konektivitas digital merata dari Sabang hingga Merauke. “Telkom mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengakselerasi pemulihan kabel laut ini,” ujarnya. Untuk menangani situasi ini, Telkom membentuk Crisis Management Team (CMT) yang bekerja lintas fungsi dan berkoordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan.

Direktur Network Telkom Nanang Hendarno memaparkan progress pemulihan yang telah dilakukan. Layanan di wilayah Merauke, Timika, dan Kaimana kini telah berfungsi normal pasca pemulihan kabel laut ruas Timika-Merauke. Saat ini, tim teknis sedang melakukan pemulihan pada kabel laut ruas Sorong-Fakfak yang diperkirakan rampung pada 14 September 2025.

Proses pemulihan melibatkan beberapa tahapan teknis yang akan menyebabkan penurunan sementara kualitas layanan TelkomGroup, baik fixed maupun mobile broadband, di wilayah Merauke, Timika, dan Kaimana. Penurunan layanan diperkirakan terjadi pada 9 September pukul 23.00 hingga 10 September pukul 11.00 (selama 12 jam) serta pada 12 September pukul 23.00 hingga 14 September pukul 17.00 (selama 41 jam).

Pj. Sekretaris Daerah Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si., menyampaikan apresiasi atas respon cepat Telkom dalam menindaklanjuti permintaan audiensi. Ia berharap pemulihan kabel laut dapat segera terselesaikan. Dukungan serupa juga disampaikan oleh Anggota DPD RI Komite IV Prov. Papua Selatan Rudi Tirtayana, S.E., Wakil Ketua II DPR Prov. Papua Selatan Viktorianus Ohoiwtun, S.Sos., dan Wakil Bupati Merauke Dr. Fauzun Nihayah, S.HI., M.H.

Perwakilan dari mahasiswa, pelaku UMKM, dan komunitas ojek online turut menyampaikan aspirasi mereka. Mereka menekankan bahwa jaringan internet telah menjadi kebutuhan primer yang tidak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selain itu, mereka berharap Telkom dapat menyiapkan sistem backup untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan, menyesuaikan mekanisme kompensasi bagi pihak yang terdampak, dan mengambil langkah-langkah konkret agar gangguan seperti ini tidak terulang.

Pemulihan infrastruktur telekomunikasi di Papua menjadi perhatian serius mengingat pentingnya konektivitas digital untuk mendukung berbagai sektor, termasuk pendidikan, UMKM, dan layanan publik. Sebelumnya, kesenjangan infrastruktur digital sempat menjadi kendala bagi sejumlah sekolah di daerah terpencil yang kesulitan menggelar ujian secara online.

Content image for article: Telkom Transparan Pemulihan SKKL Papua, Terima Audiensi Pemda dan Komunitas

Upaya Telkom dalam memperbaiki SKLK juga sejalan dengan inisiatif sebelumnya, seperti kerja sama dengan SpaceX melalui layanan Starlink VSAT Star yang diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Papua. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Telkom dalam mengurangi ketergantungan pada satu infrastruktur dan meningkatkan redundansi sistem.

Selain itu, komitmen Telkom dalam menjaga keandalan infrastruktur juga tercermin dari upaya perusahaan dalam mengamankan jaringan selama momen-momen penting, seperti yang dilakukan pada Pemilu 2024 lalu. Keandalan infrastruktur telekomunikasi menjadi krusial tidak hanya untuk layanan sehari-hari, tetapi juga untuk menjaga stabilitas nasional.

Transparansi dalam pembangunan dan pemulihan infrastruktur telekomunikasi juga menjadi perhatian berbagai pihak. Sebelumnya, YLKI menyoroti pentingnya transparansi dalam pembangunan jaringan telekomunikasi yang dilakukan oleh BAKTI Kominfo. Audiensi yang digelar Telkom kali ini menunjukkan langkah positif perusahaan dalam melibatkan pemangku kepentingan dan memberikan informasi terbuka mengenai progress pemulihan.

Di sisi lain, performa perusahaan menara telekomunikasi juga turut mempengaruhi ketersediaan infrastruktur pendukung. Sebagaimana dilaporkan dalam perbandingan kinerja perusahaan menara telekomunikasi, kolaborasi antara penyedia layanan dan pemilik infrastruktur menara menjadi kunci dalam memperluas jangkauan jaringan, termasuk di wilayah Papua.

Menutup pertemuan, Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin kembali menegaskan komitmen perusahaan. “Telkom berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi digital, meningkatkan efektivitas backup dan kecepatan respon, serta pemerataan akses terhadap layanan digital di wilayah Papua Selatan,” ucapnya.

Pemulihan SKKL diharapkan tidak hanya mengembalikan layanan ke kondisi normal, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat infrastruktur digital di Papua Selatan secara berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas, Telkom optimis dapat mewujudkan konektivitas yang lebih andal dan merata di wilayah timur Indonesia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU