Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

Telkom Operasikan 3 Satelit Aktif dengan Kapasitas 42 Gbps untuk Daerah 3T

BACA JUGA

Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengoperasikan tiga satelit aktif dengan total kapasitas lebih dari 42 gigabit per second (Gbps). Infrastruktur satelit ini menjadi salah satu penopang penting dalam menghadirkan layanan telekomunikasi dan internet ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber optic.

Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin, menjelaskan bahwa satelit-satelit tersebut berperan strategis dalam memperluas jangkauan layanan.

“Di segmen satelit, Telkom Grup mengoperasikan 3 satelit aktif dengan kapasitas lebih dari 42 gigabit per second (Gbps) yang menjadi penopang penting untuk memperluas layanan hingga ke daerah 3T yang belum terjangkau jaringan fiber optic,” kata Awaluddin dalam Public Expose (Pubex) Live 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9/2025).

Selain satelit, Telkom Group juga didukung oleh lebih dari 44.000 menara telekomunikasi dan 280.000 BTS yang memberikan cakupan hingga 99% populasi Indonesia. Jaringan backbone fiber optic sepanjang 179 ribu km—setara dengan empat kali keliling bumi—memperkuat konektivitas di lebih dari 500 kota di Indonesia dan terhubung dengan 58 titik di 26 negara.

Infrastruktur pendukung lainnya mencakup 35 data center, terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional, dengan total kapasitas 48 megawatt dan tingkat utilisasi rata-rata 76%. Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri.

Menurut Awaluddin, kombinasi menara, BTS, data center, satelit, dan jaringan kabel laut tidak hanya memastikan konektivitas dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi strategis Telkom di pasar global.

“Telkom Group tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tapi juga sebagai enabler ekosistem digital Indonesia. Kami yakin langkah ini akan memperkuat daya saing bangsa, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi berbasis digital di masa depan,” ujarnya.

Transformasi yang dilakukan Telkom bukan sekadar respons terhadap tekanan jangka pendek, melainkan komitmen jangka panjang yang terstruktur. Transformasi tersebut berlandaskan pada empat pilar strategis, yaitu unlocking value, penyederhanaan portofolio bisnis, reposisi strategis, serta keunggulan operasional dan layanan.

Keempat pilar ini membentuk peta jalan transformasi Telkom, berlandaskan disiplin strategis, berfokus pada hasil jangka panjang, dan sepenuhnya selaras dengan ambisi perusahaan untuk menjadi digital enabler masa depan Indonesia.

Pengembangan satelit oleh Telkom tidak lepas dari upaya pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan konektivitas nasional. Sebelumnya, Telkom melalui anak usahanya, Telkomsat, telah mendapatkan izin penggunaan filing satelit Indonesia di slot orbit 113°BT, yang menjadi bagian dari strategi perluasan layanan.

Selain itu, kerja sama strategis juga dilakukan, seperti sinergi antara Len dan Telkomsat untuk mengembangkan teknologi satelit guna mendukung pertahanan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur satelit tidak hanya berperan dalam sektor telekomunikasi, tetapi juga memiliki nilai strategis bagi keamanan negara.

Di sisi lain, Telkom terus memperkuat infrastruktur pendukung, termasuk pemulihan dan pengembangan kabel laut. Baru-baru ini, perusahaan mempercepat pemulihan kabel laut SMPCS 2 di Laut Arafuru, yang turut mendukung stabilitas konektivitas nasional dan internasional.

Untuk segmen bisnis, Telkom juga fokus pada penguatan layanan B2B ICT melalui solusi digital terintegrasi. Seperti diungkapkan dalam upaya memperkuat pasar B2B ICT dengan solusi digital terintegrasi, perusahaan berkomitmen memberikan nilai tambah bagi pelanggan korporat.

Dengan infrastruktur yang komprehensif dan strategi transformasi yang terarah, Telkom optimistis dapat terus berkontribusi dalam memajukan ekosistem digital Indonesia, sekaligus menjaga posisinya sebagai pemain kunci di kancah global.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU