Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

BACA JUGA

Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menggelar program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (23/8). Kegiatan ini melibatkan 50 relawan karyawan TelkomGroup dari seluruh Indonesia dan berfokus pada edukasi sampah serta konservasi penyu sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan lingkungan perusahaan.

Indonesia, dengan kekayaan laut dan pesisirnya, menghadapi ancaman serius dari krisis sampah dan degradasi ekosistem. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023 menunjukkan, Indonesia menghasilkan sekitar 69,9 juta ton sampah per tahun, namun hanya 9–10% yang dikelola dengan baik. Sisa sampah dibakar, ditimbun, atau mencemari sungai dan laut, mengancam satwa laut termasuk penyu. Enam dari tujuh spesies penyu dunia hidup di perairan Indonesia, dan banyak yang mati karena menelan plastik atau terperangkap sampah.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Ir. Fenti Yusdayati yang hadir mewakili Bupati Bantul menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan hari ini menjadi bukti nyata hasil kolaborasi lintas sektor antara mahasiswa, akademisi, perusahaan, dan pemerintah untuk konservasi lingkungan,” ujarnya.

Telkom berkolaborasi dengan Social Event POISE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan IEEE Indonesia dalam pelaksanaan program ini. Rangkaian kegiatan meliputi beach clean-up yang berhasil mengumpulkan 150 kg sampah plastik, pelatihan waste management bersama ISI Yogyakarta dan Telkom University, pelatihan fotografi dan ekowisata bersama Komunitas Fotografi Telkom, penanaman 150 pandan laut, serta pelepasan 100 tukik sebagai simbol konservasi pesisir berkelanjutan.

Pantai Pelangi dipilih sebagai lokasi kegiatan karena menjadi salah satu titik pendaratan bagi empat jenis penyu, terutama penyu lekang yang sering bertelur pada periode April–Oktober. Menurut penggiat konservasi setempat, setiap sarang penyu lekang bisa berisi 80–140 butir telur, dengan jumlah sarang yang terus meningkat setiap tahunnya.

Partisipasi karyawan dalam kegiatan ini merupakan bagian dari budaya employee volunteering yang terus diperkuat Telkom. Berbagai studi global menunjukkan bahwa program corporate volunteering tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat dan alam, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan, meningkatkan kepemimpinan, dan menumbuhkan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan.

Venny, salah satu relawan karyawan TelkomGroup Jakarta, membagikan pengalamannya. “Ikut serta dalam Penyu-lamat 2025 ini jadi pengalaman yang luar biasa. Biasanya saya sehari-hari sibuk dengan pekerjaan, tapi kali ini bisa langsung turun ke lapangan, membersihkan pantai, menanam pandan laut, sampai melepas tukik ke laut. Rasanya seperti mengembalikan sesuatu yang kita pinjam dari alam,” ujarnya.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menegaskan, “Melalui program TJSL, khususnya inisiatif employee volunteering, kami ingin karyawan Telkom tidak hanya hadir sebagai pekerja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi bagi tantangan lingkungan dan sosial.”

Program Penyu-lamat 2025 ini sejalan dengan upaya konservasi penyu lainnya yang telah dilakukan berbagai pihak. Seperti yang dilakukan melalui aplikasi ShellBank yang memutus perdagangan penyu ilegal, teknologi terus dimanfaatkan untuk melindungi satwa langka ini.

Telkom sendiri memiliki komitmen panjang dalam program ramah lingkungan. Seperti tercermin dalam kiprah Telkom mengoptimalkan program ramah lingkungan sepanjang 2022, perusahaan terus konsisten dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya.

Kolaborasi dengan akademisi juga bukan hal baru bagi Telkom. Sebelumnya, melalui pemanfaatan teknologi metaverse, ITDRI berkolaborasi dengan BRSDM Kelautan dan Perikanan, menunjukkan bagaimana inovasi digital dapat mendukung sektor kelautan dan perikanan.

Melalui Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025, Telkom membuktikan bahwa komitmen terhadap lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata. Sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), inisiatif ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 (Climate Action), poin 14 (Life Below Water), dan poin 15 (Life on Land).

Dengan melibatkan karyawan, komunitas, akademisi, hingga pemerintah daerah, Telkom menghadirkan program yang terarah, berdampak, dan berkelanjutan demi keberlangsungan ekosistem pesisir serta kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ke depan, program serupa diharapkan dapat terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai lokasi lainnya.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU