Selular.id – Qualcomm telah mengumumkan ponsel pertama dengan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5, meski belum tersedia di pasaran. Tim GSMArena berkesempatan melakukan tes benchmark pertama menggunakan perangkat prototipe, yang diduga adalah Realme GT 8 Pro.
Hasil awal menunjukkan peningkatan performa signifikan, dengan CPU yang mampu mencapai kecepatan hingga 4.61GHz.
Prototipe ini memberikan gambaran awal tentang kemampuan chipset flagship terbaru Qualcomm.
Meski belum bisa ditampilkan secara visual, performanya sudah bisa diukur melalui serangkaian tes standar. Chipset ini menjadi fondasi untuk berbagai flagship Android mendatang, termasuk realme GT 8 Pro yang siap debut global.
Snapdragon 8 Elite Gen 5 mengusung konfigurasi CPU 8-core dengan inti Oryon generasi ketiga.
Terdapat dua inti besar dan enam inti medium, dimana inti besar mampu mencapai kecepatan hingga 4.61GHz – angka tertinggi yang pernah dicapai prosesor smartphone.
Secara keseluruhan, CPU ini diharapkan memberikan peningkatan performa 20% dibandingkan generasi sebelumnya.
Efisiensi Daya dan Performa GPU
Selain peningkatan performa, efisiensi daya juga menjadi fokus pengembangan. CPU baru ini disebut 35% lebih efisien dalam penggunaan daya, yang berkontribusi pada efisiensi keseluruhan chipset sebesar 16%. Untuk pengujian daya tahan baterai, tim masih menunggu ponsel versi final yang siap pasar.
GPU Adreno terbaru juga menjanjikan penghematan daya hingga 20% dengan peningkatan performa keseluruhan sebesar 23%.
Fitur Adreno High Performance Memory (HPM) menyediakan memori khusus berkapasitas 18MB yang meningkatkan efisiensi dan kecepatan pemrosesan grafis. Perbandingan benchmark antara Snapdragon 8 Elite Gen 5 dengan pendahulunya mengungkap peningkatan yang signifikan di berbagai aspek.
Baca Juga:
Hasil Benchmark Menjanjikan
Dalam pengujian AnTuTu 10, prototipe Snapdragon 8 Elite Gen 5 hampir menyentuh angka 3 juta poin. Hasil ini sesuai dengan janji Qualcomm tentang peningkatan 20% dibandingkan rata-rata ponsel Snapdragon 8 Elite yang telah diuji.
Dibandingkan dengan Dimensity 9400, peningkatannya mencapai 7%. Chipset ini juga mengungguli Apple A19 Pro, meski hasil AnTuTu tidak bisa dibandingkan secara langsung antar platform.
Pengujian 3DMark Wild Life Extreme yang berfokus pada GPU kembali menunjukkan peningkatan performa 20% dibanding chip Elite lama. Keunggulan terhadap Dimensity 9400 bahkan lebih signifikan, mencapai 14%.
Meski MediaTek baru mengumumkan Dimensity 9500, chip tersebut belum sempat diuji dalam sesi ini.
Teknologi ray tracing yang populer di grafis desktop kini semakin matang di smartphone. GPU Snapdragon 8 Elite Gen 5 diklaim 25% lebih cepat dalam ray tracing dibanding pendahulunya, klaim yang terbukti dalam tes Solar Bay.
Dibandingkan Dimensity 9400, Snapdragon unggul 16%, sementara terhadap Apple A19 Pro keunggulannya mencapai 27%.
Meski hasil awal menjanjikan, masih ada aspek yang belum bisa diuji pada perangkat prototipe ini.
Daya tahan baterai dan performa berkelanjutan sangat bergantung pada hardware setiap ponsel final.
Beberapa produsen menggunakan ruang uap yang lebih besar dan baterai berkapasitas berbeda, seperti yang akan diterapkan pada Nubia Z80 Ultra dan model flagship lainnya.
Performa akhir di perangkat konsumen juga akan dipengaruhi sistem pendingin dan optimasi software.
Dua ponsel dengan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang sama bisa memiliki skor benchmark berbeda hingga 10% atau lebih.
Tim GSMArena akan melakukan pengujian lebih lanjut setelah ponsel final dengan chipset ini, termasuk dari Poco yang telah mengonfirmasi flagship terbarunya, tiba di kantor mereka.
Ekosistem Android terus menunjukkan perkembangan signifikan, tidak hanya dalam pembaruan software dengan rata-rata 5 update OS, tetapi juga dalam performa hardware.
Snapdragon 8 Elite Gen 5 menjadi bukti kemajuan ini, meski tantangan efisiensi termal dan daya tahan baterai masih perlu dibuktikan di perangkat final.
