Sabtu, 20 September 2025
Selular.ID -

Satya Nadella Bagikan 5 Prompt AI Andalan di Microsoft 365 Copilot

BACA JUGA

Selular.id – CEO Microsoft Satya Nadella membagikan lima contoh perintah atau instruksi (prompt) yang diberikan kepada sistem kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan respons yang diinginkan di Microsoft 365 Copilot. Kelima prompt ini telah terintegrasi dengan GPT-5 sejak 7 Agustus 2025 dan bertujuan meningkatkan produktivitas kerja sehari-hari.

Nadella menyoroti bagaimana Microsoft 365 Copilot, yang kini didukung GPT-5, telah menjadi bagian penting dari alur kerja hariannya. Dalam unggahan di platform X, ia menulis, “Dalam beberapa pekan sejak GPT-5 hadir di Microsoft 365 Copilot, teknologi ini telah menjadi bagian dari alur kerja saya sehari-hari, menambahkan lapisan kecerdasan baru di semua aplikasi yang saya gunakan.”

Microsoft 365 Copilot merupakan asisten virtual berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas serta mempermudah berbagai tugas sehari-hari. Sementara GPT-5 adalah model AI penerus GPT-4 yang diklaim lebih cepat dan lebih cerdas.

Integrasi GPT-5 memberikan kemampuan AI canggih pada seluruh aplikasi Microsoft seperti Outlook, Teams, Word, dan Excel.

GPT-5 juga memiliki kemampuan menganalisis data dari email, rapat, dan riwayat percakapan untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Nadella membagikan lima petunjuk spesifik yang ia gunakan untuk menyederhanakan pekerjaan, menghemat waktu, dan meningkatkan pengambilan keputusan.

Lima Prompt AI Andalan Satya Nadella

Berbagai contoh yang dibagikan Nadella menunjukkan bagaimana AI dapat mengantisipasi prioritas rapat, menyiapkan pembaruan proyek, melacak kemajuan, dan mengoptimalkan penjadwalan. Ini mencerminkan pergeseran menuju produktivitas berbasis AI di tingkat eksekutif.

Pertama, prompt untuk memprediksi topik dalam rapat. Nadella menggunakan perintah: “Based on my prior interactions with (/person), give me 5 things likely top of mind for our next meeting.” Dengan prompt ini, GPT-5 menganalisis interaksi sebelumnya melalui email, riwayat percakapan, dan catatan rapat untuk memperkirakan topik yang akan dibahas. Pengguna dapat lebih siap menghadapi pertemuan selanjutnya.

Kedua, prompt untuk membuat draf pembaruan proyek. Perintahnya: “Draft a project update based on emails, chats, and all meetings in [/series]: KPIs vs. targets, wins/losses, risks, competitive moves, plus likely tough questions and answers.” GPT-5 meringkas dari berbagai sumber untuk membuat laporan perkembangan proyek, membandingkan target dan pencapaian, serta mempersiapkan jawaban dari pertanyaan sulit.

Ketiga, prompt untuk mengecek kesiapan peluncuran produk. Nadella menggunakan: “Are we on track for the [Product] launch in [month’s name]? Check engineering progress, pilot program results, risks. Give me a probability.” GPT-5 mengecek kesiapan peluncuran produk, termasuk progres teknis, hasil uji coba, dan risiko, lalu memberikan perkiraan keberhasilan dalam bentuk angka probabilitas.

Keempat, prompt untuk mengklasifikasikan waktu dan prioritas pekerjaan. Perintahnya: “Review my calendar and email from the last month and create 5 to 7 buckets for projects I spend most time on, with % of time spent and short descriptions.” GPT-5 membantu memetakan pemanfaatan waktu dan memberikan persentase fokus pada setiap proyek, sehingga pengguna tahu apakah pembagian waktunya sesuai prioritas.

Kelima, prompt untuk mempersiapkan rapat agar lebih efisien. Nadella menggunakan: “Review [/select email] + prep me for the next meeting in [/series], based on past manager and team discussions.” GPT-5 meninjau email yang dipilih dan menyiapkan rapat selanjutnya berdasarkan diskusi sebelumnya. Pengguna menerima poin-poin penting dan konteks rapat, sehingga pembahasan dapat digelar lebih efisien.

Integrasi GPT-5 dalam Microsoft 365 Copilot tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengubah cara eksekutif seperti Nadella mengelola waktu dan informasi. Kemampuan AI untuk menganalisis data secara real-time dari berbagai sumber seperti email dan rapat menjadi nilai tambah yang signifikan.

Microsoft terus berinovasi dengan fitur-fitur AI, termasuk Copilot Voice dan Think Deeper yang kini dapat diakses lebih luas. Fitur seperti Copilot Vision juga membuat penelusuran di Microsoft Edge semakin interaktif.

Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Sebagian pengguna masih memilih ChatGPT daripada Copilot, seperti dilaporkan dalam artikel sebelumnya. Pergeseran tenaga ahli seperti Sebastien Bubeck yang pindah ke OpenAI juga memengaruhi dinamika pengembangan AI di Microsoft.

Ke depan, integrasi AI seperti yang ditunjukkan Nadella akan semakin mendefinisikan produktivitas di tempat kerja. Perusahaan-perusahaan teknologi terus bersaing menghadirkan solusi AI yang lebih cerdas dan intuitif, dengan Microsoft memanfaatkan kekuatan GPT-5 untuk memperkuat posisinya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU