Selular.id – Paket internet rumahan dengan harga seratus ribuan diprediksi bakal menjadi tren utama di Indonesia pada tahun depan. Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menyebut layanan broadband murah ini berpotensi menjadi game changer bagi industri, seiring dengan upaya meningkatkan penetrasi fixed broadband yang masih di bawah 15%.
Heru Sutadi, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, menjelaskan bahwa penyedia jasa internet memiliki fleksibilitas untuk menawarkan layanan dengan harga berapapun, termasuk paket seharga Rp50.000 atau Rp100.000.
“Yang akan diatur adalah kecepatannya. Bisa Rp50.000, Rp100.000 atau berapapun. Hanya memang kecepatannya akan diubah-ubah,” ujar Heru, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, banderol Rp100.000 sangat tepat untuk segmen perumahan dan akan menjadi harga yang kompetitif di industri. Dia memprediksi banyak penyedia jasa internet akan bermain di segmen tersebut tahun depan.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah kepastian kecepatan internet yang diberikan dengan harga tersebut.
“Minimal kecepatan harus 100 Mbps. Kalau bisa lebih tinggi dari itu bagus, tapi setidaknya dengan harga Rp100.000 kecepatan bisa 100 Mbps. Semoga jadi game changer tarif internet broadband di Tanah Air,” tambah Heru.
Prediksi ini sejalan dengan upaya perusahaan internet yang sedang berlomba menghadirkan layanan terjangkau bagi masyarakat. Beberapa provider sudah lebih dulu meluncurkan paket internet rumahan dengan harga sekitar Rp100.000.
Surge, misalnya, menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps melalui produk Starlite. Perusahaan ini menawarkan internet cepat yang ramah di kantong masyarakat.
PT Remala Abadi Tbk. (DATA) juga memiliki produk menarik melalui Nethome. Mereka menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak). Selain itu, tersedia paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps yang dapat mendukung berbagai kebutuhan digital masyarakat.
IndiHome tidak ketinggalan dengan menghadirkan paket layanan internet murah bernama Eznet, meski hanya menyasar beberapa wilayah. Berdasarkan laman resmi Telkomsel, paket Eznet dengan kecepatan 10Mbps dibanderol Rp150.000/bulan untuk wilayah Jawa dan Bali, Rp170.000/bulan untuk Sumatra, dan Rp200.000/bulan untuk Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Harga tersebut belum termasuk PPN.
Biznet Home juga turut meramaikan persaingan dengan paket termurahnya, Biznet Home 0D, yang harganya mulai dari Rp175.000 per bulan untuk kecepatan hingga 65 Mbps. Biznet berkomitmen mendukung aktivitas digital seperti bekerja dan belajar dari rumah.
Baca Juga:
Persaingan harga paket internet ini bukan hal baru di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, provider terus berinovasi menawarkan layanan dengan harga semakin terjangkau. Sebelumnya, persaingan lebih banyak terjadi di segmen paket internet kuota 2 GB – 4 GB dengan harga yang terus bersaing.
Bahkan, seperti dilaporkan sebelumnya, ada paket internet murah mulai Rp3 ribuan yang menawarkan kuota hingga 2.5GB. Namun, tren sekarang bergeser ke internet rumahan dengan kecepatan tinggi dan harga kompetitif.
Perkembangan ini juga didorong oleh meningkatnya kebutuhan akan koneksi internet yang stabil untuk mendukung berbagai aktivitas digital, mulai dari work from home, belajar online, hingga hiburan streaming.
Masyarakat semakin membutuhkan koneksi yang tidak hanya murah tetapi juga andal untuk menunjang produktivitas.
Dengan semakin banyaknya provider yang menawarkan paket internet rumahan murah, konsumen diuntungkan dengan memiliki lebih banyak pilihan. Mereka bisa membandingkan layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget.
Ke depan, persaingan di segmen internet rumahan murah diprediksi akan semakin ketat. Provider akan terus berinovasi menawarkan nilai tambah, baik dari segi kecepatan, stabilitas, maupun layanan pelanggan.
Selain paket internet rumahan, provider juga terus mengembangkan berbagai pilihan layanan mobile. Seperti paket AXIS untuk konser yang dirancang khusus untuk kebutuhan streaming event besar tanpa gangguan.
Tren internet rumahan murah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan penetrasi fixed broadband di Indonesia yang masih tergolong rendah. Dengan harga yang semakin terjangkau, lebih banyak rumah tangga dapat menikmati koneksi internet berkualitas.