Jumat, 19 September 2025
Selular.ID -

Negara di Eropa Ini Tunjuk Robot AI Jadi Menteri: Pertama di Dunia, Untuk Berantas Korupsi

BACA JUGA

Selular.id – Albania mencatat sejarah baru dalam pemerintahan dengan menunjuk menteri pertama di dunia yang bukan manusia, melainkan robot AI bernama Diella. Langkah ini diambil untuk memerangi korupsi dalam pengadaan publik yang telah lama menjadi masalah serius di negara Balkan tersebut.

Perdana Menteri Albania Edi Rama mengumumkan pengangkatan Diella sebagai menteri yang bertugas mengelola program pengadaan publik. Nama Diella sendiri berarti “Matahari” dalam bahasa Albania.

Robot AI ini diharapkan dapat menciptakan sistem tender yang sepenuhnya bebas dari praktik suap, ancaman, atau upaya manipulasi lainnya.

“Diella adalah anggota kabinet pertama yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi diciptakan secara virtual oleh AI,” kata Rama dalam pidato pengumuman kabinet baru, seperti dilaporkan Reuters.

“Diella akan membuat Albania sebagai negara dengan tender publik yang 100% bebas korupsi,” tambahnya.

Pengangkatan menteri AI ini merupakan respons terhadap masalah korupsi sistemik yang telah lama menghantui Albania. Negara ini dikenal sebagai pusat aktivitas geng mafia yang mencoba membersihkan uang hasil perdagangan narkoba dan senjata ilegal.

Praktik korupsi dalam pemberian kontrak pemerintah kepada swasta telah menjadi sumber berbagai skandal selama bertahun-tahun.

Masalah korupsi ini juga menjadi hambatan serius dalam upaya Albania bergabung dengan Uni Eropa, yang menjadi target Rama pada tahun 2030. Meskipun banyak analis menganggap target tersebut terlalu ambisius, langkah penunjukan menteri AI ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi radikal.

Diella bukanlah sepenuhnya baru bagi warga Albania. Platform AI ini pertama kali diluncurkan awal tahun ini sebagai asisten virtual berbasis AI pada platform e-Albania, yang membantu warga dan bisnis mengurus dokumen negara.

Dengan antarmuka yang mengenakan pakaian tradisional Albania, Diella memberikan bantuan melalui perintah suara dan menerbitkan dokumen dengan stempel elektronik, sehingga mengurangi penundaan birokrasi.

Pemerintah Albania belum memberikan penjelasan detail mengenai mekanisme pengawasan manusia terhadap Diella, atau langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan manipulasi terhadap bot AI tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan transparansi dalam pengambilan keputusan oleh sistem AI.

Respons Publik dan Tantangan Ke Depan

Respons masyarakat terhadap penunjukan menteri AI ini terbagi. Sebagian melihatnya sebagai langkah progresif dan inovatif, sementara yang lain menyatakan skeptisisme. Seorang pengguna Facebook berkomentar: “Bahkan Diella akan dikorupsi di Albania.” Pengguna lain menambahkan: “Pencurian akan terus berlanjut dan Diella akan disalahkan.”

Penggunaan AI dalam pemerintahan sebenarnya bukan hal yang sepenuhnya baru. Beberapa negara telah mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi layanan publik.

Namun, penunjukan AI sebagai menteri dengan tanggung jawab penuh atas sektor strategis seperti pengadaan publik merupakan langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Perkembangan teknologi AI yang semakin canggih membuka peluang baru untuk transformasi digital di sektor pemerintahan. Seperti yang terjadi dalam adopsi Edge AI dan cloud-native infrastructure, integrasi AI dalam sistem pemerintahan memerlukan infrastruktur yang kuat dan regulasi yang jelas.

Inovasi di bidang AI terus berkembang pesat, tidak hanya di Albania tetapi juga di berbagai belahan dunia. Bahkan Tiongkok disebut-sebut akan bersaing dengan Neuralink milik Elon Musk dalam pengembangan teknologi AI dan neural interface.

Keberhasilan Diella dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri akan menjadi perhatian dunia internasional. Jika berhasil, langkah Albania ini mungkin akan diikuti oleh negara-negara lain yang menghadapi masalah korupsi serupa.

Namun, kegagalan bisa menjadi pelajaran berharga tentang batasan teknologi dalam menyelesaikan masalah sosial-politik yang kompleks.

Perkembangan terbaru di Albania ini juga menarik untuk diamati dalam konteks perkembangan teknologi global. Seperti yang terjadi dengan pergeseran kekuatan di antara raksasa teknologi, inovasi dalam AI terus mengubah landscape baik di sektor privat maupun publik.

Masa depan Diella sebagai menteri AI pertama di dunia akan menjadi ujian nyata terhadap efektivitas teknologi dalam memerangi korupsi. Hasil dari eksperimen pemerintahan digital Albania ini akan memberikan wawasan berharga tentang potensi dan keterbatasan AI dalam transformasi governance.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU