Kamis, 9 Oktober 2025

Kinerja ZTE Q2-2025: Pendapatan Unit Consumer dan Enterprise Melonjak Dua Digit

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Profitabilitas dan penjualan jaringan operator ZTE, vendor teknologi China, turun untuk periode kedua berturut-turut, sementara keuntungan di unit konsumen dan perusahaan mendorong pertumbuhan pendapatan dua digit di semester pertama.

Di segmen jaringan operator, ZTE menjelaskan bahwa mereka memitigasi dampak perlambatan belanja modal 5G domestik dengan mengkonsolidasikan basis bisnis operator inti dan mencapai peningkatan pangsa pasar yang stabil untuk produk-produk utama.

Pendapatan jaringan operator turun 6,2 persen menjadi CNY35,1 miliar ($4,9 miliar), menyumbang 49 persen dari total pendapatan, turun dari hampir 60 persen tahun sebelumnya. Setahun yang lalu, segmen tersebut turun 8,8 persen.

Unit bisnis pemerintah dan perusahaannya mencatatkan pendapatan lebih dari dua kali lipat menjadi CNY19,3 miliar, sebagian besar didorong oleh lonjakan penjualan server dan penyimpanan sebesar 200 persen.

Penjualan bisnis konsumen naik 7,6 persen menjadi CNY17,2 miliar, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan internasional sebesar 30 persen dari bisnis ponsel pintarnya.

Pendapatan domestik tumbuh 17,5 persen menjadi CNY50,6 miliar, mewakili 70,7 persen dari total penjualan (naik dari 68,9 persen pada semester pertama 2024). Penjualan internasional meningkat 7,8 persen menjadi CNY20,9 miliar.

Baca Juga: ZTE Tampilkan Inovasi di DTI-CX 2025, Dorong Transformasi Digital Indonesia

Laba bersih turun 17,4 persen year-on-year menjadi CNY4,1 miliar, sementara total pendapatan meningkat 14,5 persen menjadi CNY71,6 miliar. Laba kuartal pertama turun 10,6 persen menjadi CNY2,4 miliar.

Beban litbang stabil year-on-year  (YoY) sebesar CNY12,7 miliar dan menyumbang 18 persen dari pendapatan operasional.

Beban R&D perusahaan, yang mencapai 10% dari total pendapatannya, menggarisbawahi fokus strategisnya pada pertumbuhan jangka panjang dan kepemimpinan teknologi.

Investasi ini ditujukan untuk mengembangkan teknologi mutakhir, seperti 5G, AI, dan IoT, yang krusial untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam lanskap telekomunikasi yang berkembang pesat.

Tingginya beban R&D merupakan bagian dari strategi ZTE yang lebih luas untuk membedakan diri melalui inovasi dan pengembangan konten.

Fokus perusahaan pada R&D sejalan dengan tren inflasi biaya dan tekanan persaingan yang lebih luas di sektor teknologi.

Namun, investasi besar dalam R&D juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan perusahaan untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas.

Kemampuan perusahaan untuk menyeimbangkan pengeluaran R&D yang agresif dengan profitabilitas akan menjadi penentu utama kesuksesan dan valuasi jangka panjangnya.

Baca Juga: Tak Hanya Sektor Seluler, ZTE Sinergi Lintas Industri ke Pertambangan dan Otomotif

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU