Selular.id – Instagram tengah menguji fitur keamanan baru yang secara otomatis memblokir pesan langsung (DM) dari akun yang mencurigakan untuk melindungi pengguna remaja.
Fitur ini dirancang untuk mencegah kontak tidak diinginkan dan mengurangi risiko perundungan siber serta eksploitasi terhadap pengguna muda.
Uji coba ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Meta, perusahaan induk Instagram, dalam meningkatkan keamanan digital bagi generasi muda.
Fitur tersebut bekerja dengan menganalisis pola perilaku akun pengirim pesan. Jika sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti pengiriman pesan massal atau percobaan kontak berulang dengan remaja, DM akan otomatis diblokir sebelum sampai ke penerima.
Pengguna remaja tidak akan menerima notifikasi atau jejak percobaan pengiriman pesan tersebut, sehingga mengurangi gangguan dan potensi ancaman.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran orang tua dan regulator mengenai keamanan anak-anak di platform media sosial. Instagram sebelumnya telah memperkenalkan sejumlah fitur perlindungan, termasuk fitur keamanan baru untuk akun remaja yang membatasi interaksi dengan akun tidak dikenal.
Uji coba terbaru ini menunjukkan komitmen platform untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Menurut sumber internal, uji coba saat ini dilakukan pada segmen pengguna terbatas di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Hasil evaluasi akan menentukan apakah fitur ini akan diluncurkan secara global. Meta juga disebut sedang mempertimbangkan integrasi fitur serupa di platform lain seperti Facebook dan WhatsApp, mengingat tingginya volume percakapan yang melibatkan remaja.
Keamanan siber bagi pengguna muda telah menjadi perhatian global. Beberapa negara bahkan mengambil langkah tegas dengan memberlakukan regulasi ketat. Australia, misalnya, baru-baru ini melarang YouTube untuk remaja karena alasan perlindungan data. Langkah Instagram ini dapat dilihat sebagai respons proaktif terhadap tren regulasi yang semakin ketat.
Baca Juga:
Selain fitur blokir otomatis, Instagram juga dikabarkan akan meningkatkan deteksi konten berbahaya menggunakan kecerdasan artifisial.
Sistem AI akan memindai percakapan untuk mengidentifikasi kata kunci atau pola yang mengindikasikan percobaan perundungan, eksploitasi, atau penipuan.
Pendekatan teknologi ini diharapkan dapat menjadi lapisan pertahanan tambahan yang efektif.
Peningkatan anggaran untuk keamanan IT juga menjadi faktor pendukung. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa perusahaan akan meningkatkan anggaran keamanan IT hingga 9%, yang termasuk dialokasikan untuk pengembangan fitur perlindungan pengguna. Investasi ini mencerminkan keseriusan perusahaan teknologi dalam menjawab tantangan keamanan digital.
Uji coba fitur blokir DM otomatis di Instagram mendapat respons positif dari para ahli keamanan siber.
Mereka menilai inisiatif ini sebagai langkah progresif yang sejalan dengan kebutuhan zaman.
Namun, efektivitasnya masih perlu dibuktikan melalui implementasi skala penuh dan pengawasan terus-menerus.
Ke depan, Instagram berencana untuk terus menyempurnakan fitur ini berdasarkan umpan balik pengguna dan hasil uji coba.
Kolaborasi dengan organisasi perlindungan anak dan otoritas terkait juga akan ditingkatkan untuk memastikan bahwa kebijakan dan teknologi yang diterapkan benar-benar melindungi kepentingan terbaik pengguna remaja.