Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Indosat PaPeDa, Program SheHacks untuk Perempuan Daerah

BACA JUGA

Selular.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memperkenalkan inisiatif baru melalui gerakan SheHacks bertajuk Pandu Perempuan Daerah (PaPeDa).

Program ini dirancang khusus untuk memberdayakan perempuan penggerak komunitas di daerah dengan membekali mereka pendampingan guna menghadirkan solusi teknologi yang relevan dan berdampak.

Peluncuran PaPeDa menandai perluasan dampak SheHacks yang selama ini fokus mengurangi kesenjangan gender di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Irsyad Sahroni, Director and Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat Indonesia tidak hanya berfokus di perkotaan.

“Melalui inisiatif PaPeDa, kami ingin memastikan para perempuan di daerah mendapatkan akses yang setara untuk mengembangkan potensi mereka. Kami meyakini perempuan memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/9/2025).

Inisiatif ini sejalan dengan upaya berkelanjutan Indosat dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital yang inklusif, seperti yang terlihat pada SheHack 2025 yang mendorong pemanfaatan teknologi bagi UMKM, startup, dan perempuan.

PaPeDa dijalankan melalui kolaborasi dengan UN Women dan Kumpul.id. Kolaborasi ini bertujuan menyeleksi dan membina perempuan daerah yang memiliki potensi besar namun sering kali terbatas aksesnya dalam mengembangkan solusi bagi komunitasnya.

Dwi Faiz, Head of Programme UN Women Indonesia, menyatakan bahwa kerja sama dengan Indosat telah terjalin lebih dari lima tahun.

“Melalui program PaPeDa, kami melihat langkah signifikan untuk memperkuat ketangguhan komunitas. UN Women yakin bahwa para perempuan pemimpin komunitas yang terlibat akan menjadi penggerak perubahan yang lebih luas,” kata Dwi.

Program PaPeDa dirancang secara bertahap dan komprehensif. Rangkaian kegiatan dimulai dengan sesi online, dilanjutkan dengan bootcamp offline satu hari khusus bagi 15 peserta terpilih (Top 15).

Proses kemudian berlanjut selama beberapa bulan melalui pendampingan online dan implementasi pilot project lokal.

Para peserta, yang merupakan pemimpin komunitas perempuan, akan dibekali keterampilan praktis mulai dari perencanaan, storytelling, hingga pengukuran dan pelaporan.

Tujuannya agar mereka mampu mengeksekusi kegiatan “mini SheHacks” secara mandiri di wilayahnya masing-masing.

Seleksi Ketat dan Pembinaan Berjenjang

Proses seleksi PaPeDa mengikuti funnel yang ketat. Dari 86 pemimpin komunitas perempuan yang mendaftar, akan terpilih Top 30, kemudian menyempit menjadi Top 15, dan akhirnya terpilih 8 peserta terbaik (Top 8).

Seleksi akhir akan dilakukan melalui presentasi final selama 5 menit dan sesi tanya jawab 5 menit. Kedelapan peserta terpilih ini akan mengikuti kelas lanjutan yang berfokus pada penguatan keterampilan pitching, di mana mereka akan mempresentasikan hasil mini pilot project yang telah dijalankan.

Momen pitching ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga kesempatan strategis untuk memperluas jaringan dan membuka peluang pendanaan.

Para finalis yang berhasil masuk Top 8 akan menerima Sertifikasi PaPeDa (Basic Certification) dan berhak menyelenggarakan kegiatan mini SheHacks berdurasi satu hari secara mandiri di lingkup komunitasnya.

Peserta terbaik bahkan akan dipertimbangkan untuk menjalankan program lanjutan pada 2026 bersama tim SheHacks dan mitra terkait.

Pemilihan delapan peserta ini didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu kekuatan konsep dan proposal, pengukuran dampak, kesiapan pelaksanaan, serta penilaian mentor selama sesi one-on-one yang berlangsung selama kurun waktu 2 bulan.

Pendekatan ini mencerminkan komitmen untuk memastikan program benar-benar tepat sasaran dan berkelanjutan, sebagaimana tercermin dalam berbagai inisiatif pemberdayaan lain seperti program ‘Jaga Raya’ di Ambon yang juga digagas Indosat.

Memperluas Dampak ke Seluruh Penjuru Indonesia

Kehadiran PaPeDa merupakan bagian dari visi besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia. Dengan semangat gotong royong, perusahaan ingin menjadi kolaborator utama dalam menciptakan perubahan yang berarti, termasuk dalam mengurangi kesenjangan akses dan kesempatan.

Program ini juga sejalan dengan tren pemberdayaan perempuan dan UMKM yang semakin masif, seperti inisiatif dari Dana dan Ant International yang menargetkan 5.000 UMKM perempuan untuk belajar bisnis hingga AI.

Irsyad menutup pernyataannya dengan optimisme, “PaPeDa hanyalah langkah awal bagi para peserta. Kami percaya, dengan pembekalan yang tepat, perempuan dapat semakin berdaya dan berkontribusi mendorong kemajuan.”

Program PaPeDa diharapkan tidak hanya menghasilkan pemimpin komunitas yang terampil, tetapi juga menciptakan ripple effect positif yang memperkuat ketahanan komunitas lokal di berbagai daerah di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan besar di masa depan.

 

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU