Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

Indonesia Turun ke Peringkat 7 Adopsi Kripto Global, Kalah dari AS dan Vietnam

BACA JUGA

Selular.id – Indonesia turun ke peringkat ketujuh dalam adopsi kripto global berdasarkan laporan terbaru Chainalysis Global Crypto Adoption Index 2025.

Posisi ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Indonesia sempat menempati peringkat ketiga dunia, mengungguli Amerika Serikat dan Vietnam.

Laporan tersebut menunjukkan India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Vietnam kini mendominasi empat besar peringkat global.

Indonesia berada di bawah Nigeria dan Brasil, meski masih bertahan dalam 10 besar. Penurunan ini mengindikasikan tantangan dalam mempertahankan momentum pertumbuhan adopsi aset digital di dalam negeri.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menanggapi hasil laporan ini dengan menyatakan bahwa penurunan peringkat tidak mencerminkan melemahnya minat masyarakat terhadap kripto. “Ini lebih menunjukkan bahwa lanskap global semakin kompetitif,” ujarnya.

Calvin menekankan bahwa Indonesia masih memiliki fondasi kuat di segmen ritel, didukung populasi besar, penetrasi digital tinggi, dan minat generasi muda pada aset digital.

Perubahan Metodologi Pengukuran

Chainalysis tahun ini memperkenalkan sub-indeks baru yang mengukur aktivitas institusional, khususnya transaksi bernilai di atas US$1 juta.

Perubahan metodologi ini memberikan keuntungan bagi negara-negara dengan ekosistem finansial matang seperti AS, India, dan Brasil, yang mendapat dorongan kuat dari partisipasi institusi besar termasuk kehadiran produk ETF Bitcoin spot.

Sebaliknya, Indonesia yang masih lebih kuat di segmen ritel dan decentralized finance (DeFi) justru mengalami penurunan bobot dalam pengukuran. Akibatnya, kontribusi Indonesia terlihat lebih kecil meski aktivitas ritel dan DeFi tetap masif. Calvin menjelaskan,

“Kita harus bergerak lebih cepat dalam memperkuat sisi institusional agar bisa melengkapi kekuatan ritel yang sudah mapan.”

Strategi Peningkatan Peringkat

Calvin menguraikan dua jalur strategis untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam indeks global.

Pertama, meningkatkan partisipasi institusi di pasar spot domestik agar volume transaksi besar dapat tercatat lebih baik. Kedua, mendorong hadirnya produk ETF kripto lokal yang memberikan jalur investasi aman, transparan, dan legal bagi investor institusional.

Tokocrypto telah mengambil langkah konkret dengan menghadirkan layanan Tokocrypto Prestige, layanan premium untuk mendukung kebutuhan investor institusional dan high-net-worth individuals.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi Indonesia di level global dan mendorong pertumbuhan ekosistem kripto yang lebih matang.

Sinergi antara regulator, industri, dan masyarakat juga menjadi kunci penting. Calvin menegaskan, “Jika regulasi bisa lebih pro-pertumbuhan, hadirnya ETF lokal dan produk institusional akan mempercepat transformasi.” Literasi masyarakat tentang stablecoin untuk remitansi, pembayaran lintas negara, hingga pemanfaatan Web3 juga akan membuka peluang baru bagi Indonesia.

Upaya meningkatkan literasi keuangan digital menjadi salah satu fokus utama, seperti yang juga dilakukan melalui berbagai inisiatif edukasi kripto bagi pengguna baru.

Masyarakat perlu memahami bahwa kripto tidak hanya sebagai sarana trading, tetapi juga sebagai alat inovasi dan pengembangan ekonomi digital masa depan.

Integrasi kripto dengan ekosistem Web3 dan sinergi dengan perbankan digital menjadi peluang strategis bagi Indonesia.

Dengan penetrasi teknologi finansial yang luas, Indonesia tetap menjadi pasar potensial yang diperhitungkan secara global. Bahkan sektor game turut berkontribusi dalam mendorong adopsi kripto melalui mekanisme play-to-earn dan integrasi aset digital.

Calvin menutup dengan optimisme, menyatakan bahwa penurunan peringkat ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru untuk mendorong ekosistem kripto yang lebih matang, inklusif, dan berdaya saing global.

Pengembangan produk seperti fitur earning pada platform kripto juga turut mendukung perluasan adopsi di kalangan retail.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU