Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama Telkom University resmi meluncurkan Indoor Air Quality Monitoring System (IAQMS) di Telkom Landmark Tower, Jakarta, pada 17 September 2025. Sistem ini dirancang untuk memantau kualitas udara dalam ruang kerja secara real-time menggunakan sensor canggih yang mengukur parameter seperti PM2.5, kadar CO2, suhu, dan kelembapan. Data yang terkumpul divisualisasikan dalam dashboard berbasis web dengan rekomendasi otomatis terkait sirkulasi udara, ventilasi, dan pengelolaan energi.
Peluncuran IAQMS ini merupakan respons Telkom terhadap tantangan polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta, yang berdasarkan laporan IQAir Juli 2025 menempati peringkat pertama sebagai kota dengan udara tercemar. Penyebab utamanya adalah emisi industri, kendaraan bermotor, serta aktivitas manusia seperti pembakaran sampah. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Juni 2025, kualitas udara di wilayah Jabodetabek telah masuk kategori “Tidak Sehat” hingga “Sangat Tidak Sehat”, dengan peningkatan signifikan konsentrasi PM2.5 selama musim kemarau 2025.
Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom, menyatakan bahwa implementasi IAQMS merupakan langkah strategis perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan. “Telkom sebagai perusahaan digital memiliki tanggung jawab mendukung produktivitas karyawan melalui inovasi yang berdampak langsung terhadap kesehatan, kenyamanan, dan efisiensi,” ujarnya.
Program IAQMS tidak hanya fokus pada pemantauan kualitas udara, tetapi juga memberikan manfaat efisiensi energi dan penghematan biaya kesehatan. Berdasarkan analisis, implementasi sistem ini menghasilkan Return on Investment (ROI) sebesar 235,8%, di mana setiap Rp1 investasi memberikan manfaat senilai Rp3,36. Operasional program akan diuji selama tiga bulan dengan dukungan garansi dan monitoring menyeluruh.
Telkom berencana memperluas sistem IAQMS ke lokasi strategis lainnya, seperti Menara Multimedia dan Gedung Serbaguna Digital (GSD) di masa mendatang. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Inisiatif IAQMS juga menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom, memperkuat transformasi menuju green workplace di Indonesia. Dengan sistem ini, Telkom tidak hanya memastikan kesehatan karyawan terjaga, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Sebagai perusahaan yang terus berinovasi, Telkom telah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, Telkomsel juga melakukan sertifikasi TrueBEx di 30 kota untuk memastikan kualitas layanannya, seperti yang dilaporkan di sini.
Pengembangan IAQMS juga sejalan dengan tren teknologi AIoT (Artificial Intelligence of Things) yang semakin marak di Indonesia. Beberapa produk AIoT, seperti yang ditawarkan Tecno, telah hadir dengan harga terjangkau, seperti dilaporkan di sini. Inovasi semacam ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mendukung efisiensi operasional.
Dukungan pemerintah melalui Kominfo juga turut memengaruhi perkembangan teknologi di Indonesia. Seperti langkah antisipasi lonjakan trafik telekomunikasi saat libur Lebaran 2024 yang dijelaskan di sini, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Ke depan, implementasi IAQMS diharapkan dapat menjadi model bagi perusahaan lain di Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menjaga kualitas udara dan kesehatan lingkungan kerja. Dengan dukungan teknologi dan komitmen bersama, transformasi menuju green workplace bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.