Rabu, 26 November 2025
Selular.ID -

Harga Smartphone Diprediksi Naik Lagi Tahun Depan Akibat TSMC

BACA JUGA

Selular.id – Harga smartphone, termasuk iPhone dan Galaxy, diprediksi akan mengalami kenaikan lagi pada tahun depan. Penyebab utamanya adalah rencana kenaikan biaya produksi chip oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) sebesar 5-10 persen. Kenaikan ini merupakan lanjutan dari kenaikan harga yang sudah dilakukan tahun ini, dan akan berdampak pada harga jual perangkat akhir.

TSMC, sebagai salah satu produsen chip terbesar di dunia, menyatakan bahwa kenaikan harga diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan eksternal, termasuk tarif impor Amerika Serikat, fluktuasi pasar, serta faktor geopolitik. Perusahaan asal Taiwan ini merupakan pemasok utama chip untuk Apple dan Samsung, dua raksasa smartphone global.

Baik chip A19 yang akan digunakan iPhone 17 maupun Snapdragon 8 Elite Generasi 2 (atau Generasi 5) yang kemungkinan dipakai Galaxy S26 diproduksi di pabrik TSMC. Kedua merek tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan beralih dari TSMC dalam waktu dekat, sehingga kenaikan biaya produksi chip ini hampir pasti akan diteruskan ke konsumen.

Meski kenaikan harga tahun depan tidak akan langsung mempengaruhi iPhone 17 seri, termasuk iPhone 17 Air, serta Galaxy S26 Ultra dan varian lebih terjangkaunya, perangkat-perangkat ini sudah terkena dampak kenaikan harga TSMC tahun ini yang sebesar 10 persen. Khusus untuk iPhone 17, terutama seri Pro dan Pro Max, sudah beredar kabar tentang kenaikan harga sekitar US$50 yang akan diumumkan pada peluncuran 9 September mendatang.

Lonjakan harga smartphone bukan hanya dipengaruhi oleh satu faktor tunggal. Meski banyak yang menyoroti kebijakan tarif Trump atau ketegangan geopolitik, situasinya jauh lebih kompleks. TSMC sendiri menyadari pentingnya menyeimbangkan kenaikan harga agar tidak kehilangan pelanggan setianya.

Dinamika ini juga mendorong Samsung dan Apple untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. Samsung berencana kembali menggunakan prosesor Exynos buatannya sendiri, sementara Apple terus berupaya meminimalkan ketergantungan pada Qualcomm. Sayangnya, Exynos 2600 berbasis 2 nm disebut belum akan siap untuk Galaxy S26, sehingga kemungkinan besar Samsung masih akan bergantung pada Snapdragon yang diproduksi TSMC.

Dampak kenaikan harga komponen elektronik seperti chip ini tidak hanya dirasakan oleh segmen premium. Seperti halnya kenaikan harga BBM, kenaikan harga smartphone dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Selain itu, tekanan pada pasar smartphone global juga terlihat dari berbagai laporan terkini. Xiaomi, misalnya, disebut sedang menghadapi tekanan di pasar smartphone dan mulai mengalihkan fokus ke kendaraan listrik. Sementara itu, pasar smartphone India hanya tumbuh 1 persen pada paruh pertama 2025, menunjukkan perlambatan yang signifikan.

Ke depan, industri smartphone diprediksi akan terus menghadapi tantangan dalam hal biaya produksi dan fluktuasi permintaan. Kenaikan harga chip oleh TSMC mungkin hanya salah satu dari serangkaian faktor yang mempengaruhi harga jual perangkat. Baik produsen maupun konsumen perlu mempersiapkan diri menghadapi tren kenaikan harga yang berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU