Rabu, 26 November 2025
Selular.ID -

GPT-5 Samai Kinerja Profesional dalam Uji Pekerjaan Nyata

BACA JUGA

Selular.id – OpenAI kembali menunjukkan kemajuan signifikan dengan model terbaru mereka, GPT-5.

Dalam uji coba terbaru menggunakan tolok ukur GDPval, model kecerdasan buatan ini diuji pada berbagai pekerjaan nyata di sembilan industri penting.

Hasilnya cukup mengejutkan: GPT-5 mampu menyamai bahkan melampaui kinerja para profesional sebanyak 40% dari total pengujian.

Benchmark GDPval dirancang khusus untuk mengukur kinerja model AI pada tugas-tugas yang biasa dikerjakan manusia di dunia kerja.

OpenAI menjelaskan bahwa uji ini mencakup pekerjaan dari sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, hingga pemerintahan.

Yang membedakan, tugas yang diberikan tidak sebatas simulasi, melainkan benar-benar diambil dari praktik pekerjaan nyata.

Dr. Aaron Chatterji, Kepala Ekonom OpenAI, menegaskan bahwa tujuan GDPval bukan untuk membuktikan AI bisa sepenuhnya mengambil alih pekerjaan manusia.

“Sebaliknya, AI diharapkan menjadi alat pendukung agar manusia bisa lebih fokus pada pekerjaan bernilai tinggi,” ujarnya.

Detil Pengujian di Berbagai Sektor

Dalam salah satu tes yang dilakukan, para profesional diminta membandingkan laporan yang dibuat manusia dengan laporan versi AI.

Ada juga uji di bidang perbankan investasi, di mana peserta diminta membuat analisis kompetitor dalam industri pengiriman jarak terakhir, kemudian hasilnya disejajarkan dengan laporan buatan GPT-5.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa GPT-5 menjadi model OpenAI dengan performa terbaik sejauh ini.

Dalam 40,6% kasus, output AI ini dinilai setara atau lebih baik dibandingkan pekerjaan para ahli di bidangnya.

Pencapaian ini mengukuhkan posisi GPT-5 sebagai model AI yang semakin matang dalam menangani tugas-tugas kompleks.

Namun, OpenAI juga mengakui bahwa pesaing mereka, Claude AI dari Anthropic, mencatat angka lebih tinggi dengan 49%.

Menurut penjelasan resmi OpenAI, perbedaan ini sebagian karena Claude lebih piawai menghasilkan visual dan grafik yang menarik.

AI Sebagai Mitra Kerja, Bukan Pengganti

Lantas, apakah ini berarti AI akan segera menggantikan manusia? OpenAI menegaskan bahwa hal tersebut belum terjadi dalam waktu dekat.

Sebagai contoh, tugas menyusun laporan berbasis data yang biasanya memakan waktu berjam-jam bisa diselesaikan GPT-5 dalam hitungan menit.

Dengan begitu, pekerja bisa mengalokasikan waktu mereka pada hal yang lebih strategis, kreatif, atau bahkan personal.

Pendekatan ini sejalan dengan pernyataan Google yang ingin membuktikan bahwa AI tak menggeser pekerjaan manusia.

Kedua raksasa teknologi ini tampaknya sepakat bahwa masa depan kolaborasi manusia-AI lebih penting daripada kompetisi.

Pencapaian GPT-5 ini menandai fase transisi di dunia kerja.

Alih-alih melihatnya sebagai ancaman, OpenAI mendorong pemanfaatan AI sebagai mitra kerja yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus membuka ruang bagi manusia untuk melakukan hal-hal yang lebih bermakna.

Meski demikian, perkembangan AI juga membawa tantangan tersendiri. Seperti yang diungkapkan dalam kasus gugatan terhadap OpenAI, etika dan keamanan penggunaan AI tetap menjadi perhatian utama.

Sementara itu, potensi penyalahgunaan teknologi AI juga perlu diwaspadai, mengingat maraknya penipuan siber yang memanfaatkan teknologi canggih.

Dengan kemampuan GPT-5 yang terus berkembang, dunia kerja diprediksi akan mengalami transformasi signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi standar baru dalam berbagai industri, dengan pembagian peran yang lebih efisien dan produktif.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU