Jumat, 28 November 2025
Selular.ID -

Google AI Mode Kini Dukung Bahasa Indonesia dan 4 Bahasa Baru Lainnya

BACA JUGA

Selular.id – Google secara resmi mengumumkan bahwa fitur AI Mode dalam Google Search kini mendukung lima bahasa baru, termasuk bahasa Indonesia. Ekspansi ini menandai pertama kalinya AI Mode tersedia dalam bahasa selain Inggris sejak diluncurkan, dengan dukungan juga untuk Hindi, Jepang, Korea, dan Portugis Brasil.

Pengguna Indonesia kini dapat berinteraksi dengan chatbot cerdas ini menggunakan bahasa mereka sendiri, mendapatkan jawaban yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan lokal.

Hema Budaraju, Wakil Presiden Manajemen Produk Penelusuran Google, mengungkapkan bahwa membangun mesin pencari global memerlukan pemahaman mendalam terhadap informasi lokal.

Ekspansi bahasa ini bukan sekadar masalah terjemahan, tetapi melibatkan kemampuan multimodal dan penalaran dari versi kustom Gemini 2.5. Google mengklaim telah membuat lompatan besar dalam pemahaman bahasa, membuat kemampuan pencarian AI mereka menjadi relevan di setiap bahasa baru yang didukung.

Perluasan AI Mode ke bahasa Indonesia merupakan bagian dari strategi ekspansi agresif Google. Sejak mulai diuji coba publik pada Maret lalu, fitur ini telah tersedia untuk semua pengguna di AS pada Mei, kemudian menyusul Inggris dan India.

Pada Juli, Google menambahkan lebih banyak fitur termasuk dukungan untuk model Gemini 2.5 Pro dan Deep Search. Hingga bulan lalu, AI Mode telah hadir di lebih dari 180 negara, namun dengan keterbatasan hanya dalam bahasa Inggris.

Dampak pada Publisher dan Konten Kreator Lokal

Ekspansi bahasa AI Mode membawa implikasi signifikan bagi publisher dan konten kreator lokal. Pengguna Indonesia kini dapat berinteraksi dengan AI Mode dalam bahasa mereka sendiri, mendapatkan jawaban yang lebih kontekstual.

Namun, kekhawatiran tentang penurunan trafik web semakin mengemuka seiring dengan kemampuan AI memberikan jawaban langsung tanpa perlu mengunjungi website.

Google baru-baru ini mengklaim bahwa trafik ke website dari Search “relatif stabil” sejak peluncuran AI Overviews. Namun, dalam dokumen pengadilan pekan lalu, pengacara Google menyatakan bahwa “web terbuka sudah dalam penurunan cepat.”

Kontradiksi ini mengundang pertanyaan apakah ekspansi AI Mode justru akan mempercepat penurunan trafik web bagi publisher lokal.

Bagi publisher Indonesia yang sudah merasakan dampak penurunan trafik, ekspansi AI Mode ke bahasa Indonesia mungkin diterima dengan perasaan ambivalen. Di satu sisi, ini membuka peluang baru untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Di sisi lain, kekhawatiran bahwa AI akan semakin mengurangi klik ke website asli semakin nyata.

Masa Depan Pencarian yang Lebih Personal dan Kontekstual

Dukungan bahasa lokal dalam AI Mode menandai evolusi fundamental dalam cara kita berinteraksi dengan informasi digital. Ini bukan sekadar tentang memahami kata-kata, tetapi tentang memahami konteks budaya, idiom lokal, dan nuansa bahasa yang membuat komunikasi manusia begitu kaya. Fitur ini sejalan dengan tren ekspansi global AI Mode yang semakin memperkuat posisi Google dalam percaturan AI.

Dengan kemampuan memahami bahasa lokal, Google tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi memberikan solusi yang benar-benar sesuai dengan konteks geografis dan budaya pengguna. Pengembangan AI Mode yang terus menerus, termasuk penambahan fitur Canvas untuk perencanaan yang lebih mudah, menunjukkan komitmen Google untuk menciptakan pengalaman pencarian yang lebih intuitif dan membantu.

Ekspansi bahasa AI Mode juga membuka pertanyaan tentang bagaimana Google akan menangani konten dalam bahasa Indonesia. Apakah algoritma mereka sudah cukup memahami kualitas konten dalam bahasa kita? Bagaimana dengan dialek daerah dan variasi bahasa yang begitu kaya di Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan ini akan menentukan seberapa sukses implementasi AI Mode dalam bahasa Indonesia benar-benar bisa memenuhi kebutuhan pengguna lokal.

Google terus berinvestasi dalam pengembangan AI Mode, seperti yang terlihat dari perluasan fitur reservasi restoran dan pembaruan dengan fitur panggilan otomatis untuk bisnis. Investasi ini menunjukkan betapa seriusnya Google dalam menjadikan AI Mode sebagai pusat dari pengalaman pencarian masa depan.

Dukungan bahasa lokal adalah langkah logis berikutnya dalam menjadikan AI sebagai asisten digital yang benar-benar personal. Lalu, bagaimana dengan masa depan konten web dalam bahasa Indonesia? Daripada melawan arus, publisher mungkin perlu memikirkan strategi baru bagaimana konten mereka dapat diintegrasikan dengan lebih baik dalam ekosistem AI, sambil tetap mempertahankan nilai unik yang hanya bisa didapat dengan mengunjungi website mereka langsung.

Perkembangan AI Google juga terlihat dari bocoran Google Pixel 10 yang akan membawa kemampuan AI lebih canggih, menunjukkan integrasi yang semakin dalam antara perangkat keras dan kemampuan AI mereka. Dengan dukungan bahasa Indonesia di AI Mode, pengalaman pencarian kita akan berubah selamanya, membuka babak baru dalam interaksi digital yang lebih personal dan kontekstual.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU