Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

CEO Nvidia Jensen Huang Dapat Pujian saat Hadapi Ketegangan AS-China

BACA JUGA

Selular.id – Investor Tesla, Dan Ives, memuji CEO Nvidia Jensen Huang atas kepemimpinannya menghadapi ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China. Ives menyebut Huang sebagai pemimpin murni yang berani mengambil langkah strategis di tengah tekanan perdagangan kedua negara.

Menurut Ives, sosok Huang adalah 10 persen politisi dan 90 persen CEO, menunjukkan fokusnya pada bisnis daripada politik.

Ives mengungkapkan bahwa friksi dagang AS-China menjadi ancaman serius bagi ekspansi dan pertumbuhan Nvidia ke depan. Meski demikian, dia optimistis masalah ini akan menemukan titik terang dalam 45 hingga 60 hari ke depan. “Ini hanya masalah waktu hingga (izin) diberikan lampu hijau,” kata Ives seperti dikutip dari India Times.

Dalam paparan kinerja keuangan terbaru Nvidia, Jensen Huang juga menyinggung potensi besar pasar China. Dia menyatakan bahwa perusahaan berpotensi kehilangan ratusan triliun rupiah karena tidak diperbolehkan menjual chip ke China.

Huang memperkirakan, jika tidak ada kendala aturan ekspor, China bisa menjadi pasar senilai US$50 miliar per tahun bagi Nvidia.

Huang menambahkan, “Pasar China bisa mencapai US$50 miliar setahun jika kami diperkenankan menjual produk kompetitif.” Saat ini, Nvidia masih menunggu persetujuan Washington untuk mengekspor AI generasi terbaru Blackwell ke China.

Bahkan chip sebelumnya, H20, belum bisa menembus pasar China karena izin ekspor yang berlarut-larut.

Meski sejumlah pelanggan di China telah memperoleh lisensi dalam beberapa pekan terakhir, Nvidia mengakui tidak ada satu pun unit H20 yang berhasil dikirim. Pemerintah AS juga meminta potongan 15% dari setiap transaksi berlisensi, namun belum ada kejelasan aturan tertulis mengenai pungutan tersebut.

Nvidia memperkirakan, jika hambatan regulasi dapat diselesaikan, perusahaan bisa meraih tambahan pendapatan sebesar US$2 miliar hingga US$5 miliar di luar proyeksi kuartal III yang dipatok mencapai US$54 miliar. Optimisme ini didukung oleh kinerja keuangan Nvidia yang tetap cemerlang meski menghadapi kendala ekspor.

Pada kuartal II 2025, Nvidia membukukan pendapatan US$46,7 miliar dengan laba bersih US$26,4 miliar. Unit bisnis pusat data menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan US$41,1 miliar, naik 56% dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan jaringan tercatat sebesar US$7,3 miliar, melesat 98% secara tahunan.

Di segmen lain, bisnis gim tumbuh 49% menjadi US$4,3 miliar, sementara grafis profesional naik 32% menjadi US$601 juta. Kinerja ini menunjukkan ketahanan Nvidia di tengah tantangan geopolitik yang kompleks.

Kepemimpinan Jensen Huang dalam menghadapi tantangan geopolitik ini tidak lepas dari pengalamannya membawa Nvidia menjadi pemain kunci di industri AI dan komputasi. Sebelumnya, Huang juga telah memberikan komentar tentang perkembangan AI yang menunjukkan visinya terhadap masa depan teknologi.

Ketegangan AS-China dalam perdagangan chip AI memang menjadi perhatian banyak pihak. Sejumlah perusahaan China seperti Alibaba mengembangkan chip AI sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada produk AS. Namun, Nvidia tetap percaya diri dengan posisinya di pasar global.

Huang juga dikenal aktif menjalin hubungan dengan mitra strategis di Asia. Baru-baru ini, Jensen Huang mengunjungi Taiwan untuk memberikan apresiasi kepada TSMC yang menjadi partner penting dalam produksi chip Nvidia.

Ke depan, resolusi ketegangan perdagangan AS-China akan menjadi kunci bagi pertumbuhan Nvidia. Analis seperti Ives memperkirakan bahwa solusi akan datang dalam waktu dekat, membuka peluang bagi Nvidia untuk mengakses pasar China yang sangat besar. Perkembangan ini akan menentukan apakah Nvidia dapat mempertahankan momentum pertumbuhan yang impresif selama ini.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU