Sabtu, 8 November 2025
Selular.ID -

Baterai iPhone Air Ternyata Sama dengan Powerbank MagSafe-nya

BACA JUGA

Selular.id – iPhone Air resmi menjadi ponsel iPhone tertipis sepanjang sejarah dengan ketebalan hanya 5,6 milimeter.

Namun, desain ultra-tipis ini ternyata memiliki konsekuensi, salah satunya pada komponen baterai.

Sebuah pembongkaran oleh komunitas iFixit mengungkap fakta mengejutkan: baterai yang digunakan di dalam iPhone Air memiliki ukuran fisik yang identik dengan baterai yang terdapat dalam aksesori powerbank MagSafe-nya.

Pembongkaran ini dimulai ketika iFixit mengulik powerbank MagSafe untuk iPhone Air.

Aksesori yang diklaim Apple dapat menambah daya tahan baterai hingga 65 persen secara nirkabel ini justru memiliki ketebalan 7,64 mm.

Angka ini lebih tebal dibandingkan bodi iPhone Air itu sendiri yang hanya 5,6 mm (tidak termasuk modul kamera).

Perbedaan ketebalan ini memicu keingintahuan tim iFixit untuk membongkar lebih dalam.

Setelah melepas cangkang plastik eksternal powerbank MagSafe, tim iFixit menemukan bahwa komponen baterai intinya memiliki ketebalan sangat tipis, yaitu hanya 2,72 mm.

Ukuran inilah yang diduga sama persis dengan baterai yang dipasang di dalam iPhone 17 Air.

Baterai tersebut didesain asimetris, dengan beberapa sisi yang tidak rata, berwarna silver, dan menampilkan elemen hitam serta logo Apple pada bodinya.

Fakta bahwa kedua perangkat menggunakan baterai dengan ukuran yang sama lantas memunculkan pertanyaan logis: mengapa powerbank MagSafe hanya mampu mengisi daya hingga 65 persen?

Menurut analisis iFixit, jawabannya terletak pada inefisiensi yang melekat dalam proses pengisian daya nirkabel.

Kemungkinan besar, sekitar 35 persen energi hilang atau terbuang sebagai panas selama proses transfer daya tanpa kabel tersebut, sehingga angka 65 persen dianggap cukup masuk akal.

Dalam eksperimen lanjutan yang lebih berani, iFixit bahkan mencoba menukar baterai antara powerbank MagSafe dan iPhone Air.

Hasilnya, kedua baterai tersebut kompatibel dan perangkat dapat berfungsi dengan normal setelah penukaran.

Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kompromi yang dilakukan Apple untuk mencapai desain yang sangat ramping.

Seperti yang pernah diungkap dalam laporan mengenai fitur yang dikorbankan untuk iPhone tertipis, pengorbanan pada kapasitas dan efisiensi baterai menjadi harga yang harus dibayar.

Apple sendiri memang dikenal enggan mengungkap kapasitas baterai secara spesifik untuk perangkatnya.

Untuk iPhone Air, perusahaan hanya memberikan klaim daya tahan berupa kemampuan memutar video hingga 27 jam tanpa dukungan MagSafe.

Namun, melalui investigasi outlet media Mac Rumors, terungkap bahwa kapasitas baterai iPhone Air adalah 3.149 mAh.

Kapasitas ini terhitung modest untuk ukuran ponsel saat ini dan memperkuat narasi bahwa ketipisan ekstrem dicapai dengan kompromi tertentu.

Desain asimetris pada baterai iPhone Air menunjukkan upaya engineering yang rumit untuk memaksimalkan ruang yang sangat terbatas.

Pendekatan ini mungkin juga berkontribusi pada isu-isu lain yang muncul pasca-peluncuran, seperti yang terlihat pada keluhan kamera berembun yang dialami beberapa pengguna.

Tekanan untuk menciptakan perangkat yang sangat tipis bisa saja mempengaruhi segel dan ketahanan perangkat terhadap elemen luar.

Keterbatasan fisik baterai juga berimplikasi pada pengalaman penggunaan sehari-hari.

Pengguna yang menginginkan daya tahan baterai lebih lama akan sangat bergantung pada aksesori seperti powerbank MagSafe.

Namun, dengan efisiensi pengisian nirkabel yang tidak mencapai 100%, ketergantungan pada aksesori eksternal menjadi sebuah keniscayaan bagi pengguna aktif.

Hal ini juga perlu menjadi pertimbangan terkait biaya kepemilikan jangka panjang di luar harga pembelian awal perangkat.

Temuan iFixit ini memberikan wawasan langka bagi konsumen mengenai pertukaran (trade-off) dalam desain produk high-end.

Pencapaian menciptakan iPhone tertipis sepanjang masa jelas merupakan prestasi teknik yang mengesankan.

Namun, di baliknya, terdapat pilihan desain yang sadar untuk mengutamakan faktor bentuk (form factor) di atas kapasitas baterai yang besar.

Bagi pasar yang mengutamakan ketipisan dan estetika, seperti yang mungkin menjadi target iPhone Air, kompromi ini dapat diterima.

Namun, bagi pengguna yang memprioritaskan daya tahan baterai sepanjang hari tanpa recharge, pilihan ini perlu dipertimbangkan matang-matang.

Kompabilitas baterai antara perangkat utama dan aksesori pengisian dayanya merupakan hal yang tidak biasa ditemui di industri ponsel.

Temuan ini tidak hanya menarik dari sudut pandang teknik, tetapi juga membuka diskusi tentang standardisasi dan kemudahan perbaikan di masa depan, terlepas dari biaya perbaikan resmi yang ditetapkan Apple.

Ke depan, dapat diamati apakah pendekatan desain seperti ini akan menjadi tren atau justru dievaluasi ulang berdasarkan umpan balik dari pengguna.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU