Rabu, 20 Agustus 2025

Xiaomi EV Raup Rp 40 Triliun di Kuartal II 2025, SU7 Jadi Andalan

BACA JUGA

Selular.id – Xiaomi membukukan pendapatan fantastis dari bisnis mobil listriknya pada kuartal II 2025. Divisi kendaraan listrik perusahaan teknologi asal Tiongkok itu meraup €2,45 miliar atau setara RMB 20,6 miliar (sekitar Rp 40 triliun). Angka ini melonjak hampir 14% dibandingkan kuartal sebelumnya dan naik drastis 232% dari periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa langkah Xiaomi masuk ke pasar mobil listrik bukan sekadar eksperimen, melainkan strategi bisnis yang matang. Perusahaan yang awalnya dikenal sebagai raksasa ponsel ini mulai menjual model pertamanya, SU7, pada akhir kuartal II 2024. Dalam waktu singkat, Xiaomi berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Meski masih mencatatkan kerugian operasional, divisi bisnis inovatif Xiaomi yang mencakup kendaraan listrik dan kecerdasan buatan menunjukkan perbaikan margin kotor menjadi 26,4%. Angka ini meningkat dari 23,2% pada kuartal sebelumnya. Kerugian operasional pun menyusut dari RMB 500 juta menjadi RMB 300 juta, menandakan perusahaan semakin mendekati titik impas.

More than just phones: Xiaomi EV brings nearly $3 billion in Q2

Kesuksesan finansial ini didorong oleh peningkatan pengiriman unit ke konsumen. Selama kuartal II, Xiaomi berhasil mengirimkan 81.302 unit kendaraan listrik, rekor tertinggi sejauh ini. Jumlah ini naik 7% dari kuartal sebelumnya dan melonjak 198% dibandingkan tahun sebelumnya.

Model SU7, sedan listrik pertama Xiaomi yang resmi diluncurkan pada 28 Maret 2024, menjadi penyumbang utama pencapaian ini. Keberhasilan produksi pabrik Xiaomi EV yang diumumkan oleh CEO Lei Jun sebelumnya memang telah memberikan sinyal positif bagi perkembangan bisnis otomotif perusahaan.

Tidak berpuas diri dengan kesuksesan SU7, Xiaomi memperluas jajaran produknya dengan meluncurkan YU7, SUV listrik pertamanya pada 26 Juni. Pengiriman model baru ini dimulai pada 6 Juli, menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan portofolio kendaraan listriknya.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis mobil listriknya, Xiaomi juga memperluas kehadiran fisiknya di Tiongkok. Hingga akhir Juni, perusahaan telah membuka 335 gerai penjualan mobil di 92 kota. Ekspansi jaringan distribusi ini menjadi bagian penting dari strategi penetrasi pasar yang dilakukan Xiaomi.

Pencapaian Xiaomi dalam industri mobil listrik cukup remarkable mengingat perusahaan ini relatif baru dalam dunia otomotif. Proses produksi yang mengandalkan lebih dari 700 robot menunjukkan pendekatan teknologi tinggi yang menjadi ciri khas Xiaomi. Automasi menjadi kunci efisiensi yang membantu perusahaan mencapai skala produksi yang signifikan dalam waktu singkat.

More than just phones: Xiaomi EV brings nearly $3 billion in Q2

Meski sempat mengalami kendala dalam pengembangan, seperti keterlambatan pengembangan akibat hasil tes yang tidak memuaskan pada akhir 2022, Xiaomi berhasil bangkit dan menunjukkan performa yang impresif. Perusahaan membuktikan bahwa pendekatan teknologi dan inovasi dapat menjadi diferensiasi kuat di pasar mobil listrik yang semakin kompetitif.

Keberhasilan Xiaomi di kuartal II ini juga mematahkan spekulasi sebelumnya tentang kemungkinan peluncuran merek Redmi untuk segmen harga lebih terjangkau. Perusahaan telah membantah rencana peluncuran Redmi EV, memilih untuk fokus pada pengembangan produk premium di bawah merek Xiaomi.

Dengan momentum positif ini, Xiaomi diprediksi akan terus mengembangkan teknologi dan model kendaraan listriknya. Perusahaan menunjukkan bahwa integrasi antara teknologi smartphone dan otomotif dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi konsumen, sekaligus membuka peluang bisnis baru di era elektrifikasi transportasi.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU