Sabtu, 20 September 2025
Selular.ID -

Tesla Rilis Asisten Suara AI “Hey Tesla” di China, Kolaborasi DeepSeek-ByteDance

BACA JUGA

Selular.id – Tesla secara resmi meluncurkan asisten suara AI “Hey Tesla” untuk pasar China, hasil kolaborasi strategis dengan dua raksasa teknologi lokal, DeepSeek dan ByteDance. Fitur ini pertama kali tersedia pada Model Y L, varian enam kursi yang mulai dijual di China sejak Agustus 2025, menandai babak baru persaingan kecerdasan buatan dalam industri mobil listrik.

Dengan “Hey Tesla”, pengemudi dapat mengontrol berbagai fungsi mobil hanya menggunakan perintah suara, seperti mengatur suhu AC, memutar musik, atau membuka navigasi, tanpa perlu menyentuh tombol apa pun. Fitur hands-free ini menjadi pembeda signifikan dari model Tesla sebelumnya di China yang masih mengharuskan pengemudi menekan tombol di setir untuk mengaktifkan asisten suara.

Kolaborasi dengan DeepSeek dan ByteDance menunjukkan pendekatan lokal Tesla dalam menghadapi pasar China yang kompetitif. Doubao, model bahasa besar (LLM) besutan ByteDance, akan menangani perintah fungsional seperti navigasi, pengaturan kabin, dan hiburan. Sementara DeepSeek melalui chatbot-nya bertugas menangani interaksi percakapan yang lebih natural, termasuk obrolan santai, cuaca, dan berita terkini.

Tesla Model Y L dengan fitur asisten suara AI terbaru di China

Kedua sistem AI ini berjalan di atas platform cloud Volcano Engine milik ByteDance, yang memproses permintaan pengguna secara real-time melalui API terenkripsi. Pendekatan teknis ini memastikan kecepatan respons dan keamanan data pengguna, aspek kritis yang diatur ketat oleh regulator China.

Langkah Tesla ini merupakan respons terhadap dominasi rival lokal seperti BYD, Nio, dan Xpeng yang sudah lebih dulu memanjakan pengguna dengan asisten suara canggih. Xpeng, salah satu pesaing utama Tesla, bahkan telah memperluas ekspansinya ke pasar internasional termasuk Indonesia.

Bagi Tesla, adaptasi dengan ekosistem teknologi lokal bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis. Penjualan Tesla di Tiongkok sempat mengalami penurunan dramatis awal tahun ini, mendorong perusahaan untuk lebih agresif dalam menghadirkan fitur yang sesuai dengan preferensi konsumen China.

Strategi Berbeda untuk Pasar Berbeda

Tesla menerapkan strategi berbeda untuk pasar yang berbeda. Di Amerika Serikat, perusahaan tetap setia menggunakan Grok, AI besutan xAI milik Elon Musk. Sementara di China, kolaborasi dengan pemain lokal menjadi pilihan wajib mengingat regulasi ketat dan preferensi konsumen terhadap layanan domestik.

Pendekatan ini sejalan dengan tren industri otomotif global di mana pembuat mobil semakin berkolaborasi dengan pengembang AI lokal. BMW, misalnya, telah bekerja sama dengan Alibaba melalui model QWen LLM untuk kendaraannya di China. Kolaborasi antara otomotif dan teknologi AI semakin mengukuhkan bahwa masa depan mobil listrik tidak hanya ditentukan oleh baterai atau otonomi berkendara, tetapi juga oleh kecerdasan buatan yang terintegrasi.

Ketersediaan dan Rencana Roll Out

Meski telah disebutkan dalam pembaruan terms of service, tidak semua pemilik Tesla di China langsung dapat menikmati fitur “Hey Tesla”. Beberapa pengguna melaporkan belum menerima update over-the-air yang memungkinkan fitur ini. Tesla sendiri belum memberikan kepastian waktu kapan fitur ini akan diroll out ke model lainnya selain Model Y L.

Kehadiran “Hey Tesla” di pasar China merupakan bagian dari percepatan adopsi teknologi AI dalam kendaraan listrik. China memproyeksikan 15 juta mobil listrik baru akan dilengkapi fitur self-driving tahun ini, menandakan betapa cepatnya perkembangan teknologi otonom dan AI dalam industri otomotif negara tersebut.

Bagi konsumen, kehadiran asisten suara yang lebih natural dan kontekstual tentu menjadi nilai tambah. Namun bagi Tesla, ini adalah langkah krusial untuk tetap relevan di pasar EV terbesar dunia. Dengan rival seperti Dongfeng eπ007 2025 yang terus berinovasi, Tesla harus terus beradaptasi dengan dinamika pasar yang semakin kompetitif.

Persaingan AI dalam mobil listrik China jelas semakin memanas. Tesla, dengan kolaborasi strategis bersama DeepSeek dan ByteDance, menunjukkan kesiapan untuk bertarung dalam lomba kecerdasan buatan yang akan menentukan masa depan mobilitas elektrik di China dan global.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU