Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun pada paruh pertama 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif bisnis IndiHome residensial (B2C), interkoneksi, serta layanan jaringan dan telekomunikasi lainnya. Pelanggan IndiHome B2C meningkat 10% year-on-year (YoY) menjadi 10,1 juta pelanggan, sementara trafik data melonjak 20,1% YoY.
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyatakan, perusahaan terus mempercepat transformasi digital untuk memperkuat daya saing. “Kecepatan eksekusi transformasi menjadi kunci memenangkan pasar digital yang kompetitif,” ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (1/8/2025). EBITDA Telkom tercatat Rp36,1 triliun dengan margin 49,5%, sedangkan laba bersih mencapai Rp11 triliun.
Bisnis Data, Internet, dan IT Services masih menjadi kontributor utama pendapatan dengan nilai Rp42,5 triliun. Sementara itu, segmen Network dan Layanan Telekomunikasi Lainnya tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didukung solusi pembayaran dan jaringan satelit. Lini interkoneksi juga naik 2,4% YoY ke Rp5 triliun.
Kinerja Positif Telkomsel dan IndiHome
Anak usaha Telkom, Telkomsel, membukukan pendapatan Rp53,8 triliun dengan digital business menyumbang 90,6% dari pendapatan seluler. Trafik data melonjak 20,1% menjadi 11.715.570 TB, mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan digital. Total pelanggan seluler Telkomsel mencapai 158,4 juta.
IndiHome residensial (B2C) mencatat pertumbuhan pelanggan 10% YoY, dengan total 10,1 juta pelanggan. Secara keseluruhan, pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) mencapai 11,3 juta, tumbuh 7,1% YoY. Telkomsel juga memperkuat infrastruktur dengan 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G hingga Juni 2025.
Baca Juga:
Dukungan Infrastruktur dan Strategi Ke Depan
Di segmen Enterprise, Telkom membukukan pendapatan Rp10 triliun dengan fokus pada pengembangan Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity. Sementara itu, segmen Wholesale and International tumbuh 4,7% YoY menjadi Rp9,7 triliun. Mitratel, anak usaha di bisnis menara telekomunikasi, mencatat pendapatan Rp4,6 triliun dengan penambahan 378 menara baru.
Telkom juga mempersiapkan Infranexia, entitas infrastruktur fiber, untuk mendukung konektivitas nasional. Belanja modal (capex) TelkomGroup pada semester I 2025 sebesar Rp9,5 triliun, dengan lebih dari 50% dialokasikan untuk perluasan konektivitas digital seperti fiber optik dan satelit.
Seperti tercatat dalam laporan keuangan sebelumnya, Telkom konsisten mencatat pertumbuhan positif. Perusahaan juga aktif mendukung regulasi telekomunikasi, termasuk kebijakan batas 3 kartu SIM per NIK.
Dengan strategi transformasi yang terus dipercepat, Telkom berkomitmen memperkuat infrastruktur dan layanan digital untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang di tengah tantangan ekonomi.