Jumat, 8 Agustus 2025
Selular.ID -

Roblox Didominasi Pemain Dewasa, 55% Pengguna Berusia di Atas 13 Tahun

BACA JUGA

Selular.id – Platform game online Roblox kini didominasi oleh pemain berusia di atas 13 tahun, dengan lebih dari 55% pengguna aktifnya berasal dari kelompok usia tersebut. Data resmi Roblox menunjukkan pergeseran demografi signifikan, di mana segmen usia 17–24 tahun menjadi yang tumbuh paling pesat, mencapai 35% secara tahunan pada kuartal I/2023.

Menurut laporan terbaru, jumlah pengguna aktif harian (DAU) Roblox mencapai 85,3 juta pada Februari 2025. Separuh anak-anak di Amerika Serikat (AS) di bawah 16 tahun tercatat memainkan Roblox setiap bulan. Namun, platform ini kini lebih banyak menarik kalangan remaja dan dewasa muda, dengan kelompok usia 17–24 tahun menyumbang 22% dari total komunitas.

Roblox menerapkan sistem klasifikasi konten berbasis usia, yakni All Ages, 9+, 13+, dan 17+. Konten kategori 17+ hanya bisa diakses setelah pengguna melalui verifikasi identitas resmi atau verifikasi wajah. Fitur seperti obrolan suara (voice chat) dan pesan langsung (direct message) juga dibuka secara bertahap sesuai usia pemain.

Kebijakan Keamanan dan Fitur Berbasis Usia

Roblox membatasi fitur obrolan untuk pemain di bawah 13 tahun, sementara pengguna berusia 13 tahun ke atas mendapatkan akses ke direct message dan voice chat. Untuk kelompok 17+, platform menyediakan pengalaman konten dewasa yang lebih aman, termasuk voice chat tanpa filter, setelah verifikasi identitas. Pemain berusia 18 tahun ke atas juga mendapatkan pembaruan otomatis pada setelan privasi dan tidak lagi berada di bawah pengawasan orang tua.

Platform ini juga melarang penayangan iklan untuk pemain di bawah 13 tahun. Pengembang diwajibkan menggunakan API khusus untuk memastikan konten iklan tidak muncul pada akun anak. Selain itu, Roblox menyediakan halaman analitik Audience bagi pengembang, yang menampilkan data demografi pemain, termasuk pembagian usia dan gender, untuk membantu menyesuaikan konten dan strategi pengembangan.

Pro dan Kontra Keamanan untuk Anak

Meski populer, Roblox menuai pro dan kontra terkait keamanan bagi anak. Riset Hindenburg menyebut platform ini tidak aman untuk anak-anak, dengan potensi risiko kekerasan seksual melalui interaksi dalam game. Laporan tersebut menuding Roblox memperlihatkan anak-anak pada pelecehan seksual, pornografi, konten kekerasan, dan ujaran kasar. Namun, Roblox membantah tuduhan tersebut dan menegaskan platformnya aman serta memiliki sistem perlindungan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti juga melarang murid sekolah dasar memainkan Roblox karena dinilai memuat banyak adegan kekerasan. Mu’ti mengingatkan bahwa anak-anak usia sekolah dasar belum sepenuhnya mampu membedakan adegan nyata dan rekayasa, serta berpotensi meniru tindakan dalam game.

Roblox merupakan platform yang menggabungkan permainan, interaksi sosial, dan kreativitas dalam satu ekosistem. Pengguna dapat memainkan jutaan game buatan komunitas sekaligus membuat game sendiri menggunakan Roblox Studio dengan bahasa pemrograman Luau. Platform ini mendukung permainan lintas platform di PC, Mac, iOS, Android, Xbox, PlayStation, hingga perangkat VR seperti Meta Quest.

Dengan pertumbuhan pengguna dewasa yang signifikan, Roblox optimistis dapat mempertahankan ekspansi pasar sekaligus menjaga keamanan bagi semua kelompok usia. Kebijakan verifikasi ID dan persetujuan orang tua menjadi langkah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU