Selular.id – Tingkat penetrasi internet di Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan Survei Profil Internet Indonesia 2025 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), sebanyak 80,66% penduduk Indonesia kini telah terhubung dengan jaringan internet. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 79,5%.
Dengan total populasi sekitar 284 juta, survei ini mengungkapkan bahwa 229,4 juta masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke telah mengakses internet.
Namun, masih ada sekitar 55 juta penduduk atau 20% yang belum terjangkau layanan internet.
Muhammad Arif Angga, Ketua Umum APJII menyatakan bahwa tantangan utama terletak pada infrastruktur telekomunikasi yang belum merata.
“Ini yang menjadi PR kita bersama. Salah satu kendala utama adalah infrastruktur telekomunikasi yang menumpuk dan belum merata,” ujar Arif dalam peluncuran survei tersebut di Jakarta, Rabu (06/08/2025).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya—setelah pandemi covid-19—tingkat penetrasi internet di Indonesia cenderung mengalami pertumbuhan yang tipis.
Zulfadli Syam, Sekretaris Umum APJII mengungkap bahwa pertumbuhan yang tidak signifikan ini karena penyedia internet kebanyakan meningkatkan kualitas dari layanan internet mereka.
“Penambahan ini tidak signifikan naik karena di beberapa wilayah, penyedia internet relatif meningkatkan kualitas daripada masuk ke daerah atau wilayah yang sulit,” ujarnya.
Pulau Jawa Pimpin Penetrasi Internet
Data APJII juga memetakan penetrasi internet berdasarkan wilayah. Pulau Jawa mencatat tingkat penetrasi tertinggi sebesar 85%, diikuti oleh Kalimantan (78,72%), Sumatera (77,12%), Bali dan Nusa Tenggara (76,86%), Sulawesi (71,64%), serta Papua dan Maluku (69,26%).
Peningkatan penetrasi ini sejalan dengan tren pertumbuhan internet di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, APJII melaporkan penetrasi internet mencapai 79,5% di awal 2024, naik dari 78,19% pada 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan upaya pemerintah dan penyedia layanan dalam memperluas jaringan internet.
Baca Juga:
Tantangan Infrastruktur dan Kesenjangan Digital
Meski pertumbuhan internet terus meningkat, kesenjangan digital masih menjadi masalah serius.
Wilayah dengan infrastruktur terbatas seperti Papua dan Maluku masih tertinggal jauh dibandingkan Jawa.
Arif menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mempercepat pemerataan akses internet.
“Kami berharap dengan kerja sama semua pihak, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur, target 100% penetrasi internet bisa tercapai dalam beberapa tahun ke depan,” tambahnya.
Sebelumnya, APJII juga mencatat pertumbuhan penetrasi internet sebesar 1,17% pada 2023.
Namun, tantangan seperti spektrum frekuensi yang belum optimal juga turut memengaruhi perluasan jaringan.
Ke depan, APJII akan terus memantau perkembangan penetrasi internet sekaligus mendorong inisiatif untuk mengurangi kesenjangan digital di Indonesia.