Selular.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai menerbitkan lisensi ekspor untuk Nvidia, memungkinkan perusahaan teknologi tersebut mengirimkan chip H20 ke China. Langkah ini menghilangkan hambatan signifikan bagi Nvidia untuk mengakses pasar China, salah satu pasar semikonduktor terbesar di dunia.
Melansir Reuters, Sabtu (9/8/2025), keputusan ini muncul setelah AS mencabut larangan penjualan chip H20 ke China yang diberlakukan sejak April 2025. Nvidia sebelumnya telah menyesuaikan mikroprosesor H20 khusus untuk pasar China agar mematuhi regulasi ekspor chip AI era Biden. Produsen chip ini sempat memprediksi pembatasan tersebut akan mengurangi penjualan hingga US$8 miliar pada Juli lalu.
CEO Nvidia Jensen Huang dikabarkan telah bertemu dengan mantan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/8/2025), menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Namun, Nvidia dan Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Dampak Pembatasan dan Upaya Nvidia
Nvidia sebelumnya mengungkapkan bahwa pembatasan ekspor chip AI ke China telah membebani perusahaan hingga US$5,5 miliar. Namun, pada Mei 2025, perusahaan menyatakan bahwa kerugian kuartal pertama akibat larangan H20 “hanya” US$1 miliar, lebih rendah dari perkiraan karena mereka berhasil memanfaatkan kembali beberapa bahan produksi.
Chip H20 sendiri awalnya dirancang Nvidia untuk mematuhi peraturan ekspor AS yang lebih ketat, menyusul larangan penjualan GPU AI kelas atas ke China. Meskipun performanya lebih rendah, chip ini tetap menjadi komoditas penting bagi Nvidia di pasar China, dengan penjualan mencapai US$4,6 miliar pada kuartal pertama 2025. China menyumbang 12,5% dari total pendapatan Nvidia selama periode tersebut.
Namun, izin ekspor ini hanya berlaku untuk chip H20, sementara chip AI canggih Nvidia lainnya masih dibatasi. Pemerintah AS secara bertahap telah memperketat ekspor chip canggih ke China untuk membatasi pengembangan AI dan kemampuan pertahanan Beijing. Kebijakan ini juga memengaruhi perusahaan AS lainnya, seperti yang terjadi pada Samsung akibat kontrol ekspor chip AS.
Persaingan dengan Huawei dan Masa Depan Pasar China
Huang sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya bahwa posisi Nvidia di pasar China bisa tergerus tanpa penjualan ke negara tersebut. Saat ini, pengembang China mulai beralih ke Huawei Technologies, yang menawarkan chip produksi lokal.
Nvidia juga menegaskan bahwa produknya tidak memiliki “pintu belakang” yang memungkinkan akses atau kontrol jarak jauh, menanggapi kekhawatiran China tentang risiko keamanan dalam chip H20. Langkah ini penting mengingat AS juga memperketat ekspor chip AI ke China melalui negara-negara Asia Tenggara, seperti yang terjadi di Malaysia dan Thailand.
Dengan dibukanya kembali akses ekspor H20 ke China, Nvidia berpeluang mempertahankan dominasinya di pasar AI global. Namun, persaingan dengan produsen lokal seperti Huawei dan kebijakan AS yang terus berubah akan menjadi tantangan besar ke depan.