Selular.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan segera menggelar lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan broadband wireless access (BWA). Total lebar pita yang akan dilelang adalah 80 MHz, namun nilai dasar lelang belum diumumkan secara resmi. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa harga dasar penawaran akan diinformasikan kepada calon peserta melalui dokumen seleksi.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa nilai spektrum pada pita frekuensi 1,4 GHz adalah Rp5 miliar per MHz, sehingga total biaya per regional mencapai Rp400 miliar. Dengan biaya up front fee di muka, pemenang lelang diperkirakan akan membayar hingga Rp1,2 triliun. Namun, Wayan menegaskan bahwa rumor tersebut belum bisa dikonfirmasi. “Terkait dengan harga dasar penawaran untuk seleksi 1,4 GHz ini akan diinformasikan kepada calon peserta seleksi melalui dokumen seleksi,” kata Wayan, Kamis (31/7/2025).
Lelang ini dinilai lebih terjangkau dibandingkan lelang frekuensi 2,1 GHz pada 2022, di mana Telkomsel sebagai pemenang harus membayar Rp605 miliar untuk pita sebesar 2×5 MHz. Komdigi berharap lelang ini dapat memperluas jangkauan internet tetap dan mendukung pemerataan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang belum terlayani secara optimal.
Baca Juga:
Lelang untuk Perluas Jangkauan Internet
Komdigi membuka lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (BWA) guna memperluas jangkauan internet tetap. Langkah ini diambil seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas tetap yang andal dan terjangkau, khususnya di daerah yang belum terlayani secara optimal. “Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Wayan.
Pelaksanaan seleksi ini berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 337 Tahun 2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (BWA) Tahun 2025. Pita frekuensi selebar 80 MHz (1432–1512 MHz) di tiga regional akan menjadi objek seleksi. Seleksi diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh penyelenggara telekomunikasi yang telah memiliki izin sesuai persyaratan.
Tahapan seleksi akan dilaksanakan secara objektif dan transparan, melalui mekanisme evaluasi administrasi dan evaluasi komitmen pengembangan jaringan dan layanan. Komitmen penyediaan layanan tersebut akan menjadi acuan dalam pengawasan dan evaluasi pasca-penetapan pemenang seleksi. Pemerintah memastikan bahwa seluruh tahapan berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Sebelumnya, Komdigi telah menargetkan lelang frekuensi 1,4 GHz di semester pertama 2025 untuk mendorong penyediaan internet terjangkau. Beberapa operator seperti Indosat dan INET telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam lelang ini.
Fokus pada Daerah Tertinggal
Wayan menjelaskan bahwa fokus utama lelang ini adalah memastikan pita frekuensi 1,4 GHz dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pita lebar tetap, termasuk di wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal. “Fokus kami adalah memastikan pita frekuensi ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pita lebar tetap,” jelasnya.
Lelang frekuensi 1,4 GHz ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan akses internet di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Komdigi juga telah membuka lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk memperluas jaringan broadband. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di daerah-daerah tertinggal.
Dengan semakin banyaknya operator yang tertarik berpartisipasi, lelang ini diprediksi akan berlangsung kompetitif. Hasil lelang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perluasan jaringan internet di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih kesulitan mendapatkan akses internet yang stabil dan terjangkau.