Selular.id – Apple dikabarkan akan menaikkan harga iPhone 17 Pro dan Pro Max secara signifikan dalam peluncuran September mendatang.
Menurut laporan analis yang memantau rantai pasokan Apple, iPhone 17 Pro diprediksi dibanderol mulai dari $1.049 (sekitar Rp16,7 juta), sementara varian Pro Max bisa mencapai $1.249 (Rp19,9 juta). Kenaikan ini menjadi yang pertama sejak 2019 untuk lini Pro di pasar AS.
Di sisi lain, iPhone 17 standar diperkirakan tetap dijual seharga $799 (Rp12,7 juta) untuk mempertahankan daya tariknya bagi konsumen mainstream.
Selain itu, Apple juga dikabarkan akan meluncurkan iPhone 17 Slim sebagai pengganti iPhone 16 Plus dengan harga sekitar $949 (Rp15,1 juta). Varian Slim sebelumnya sempat disebut sebagai iPhone 17 Air dalam rumor yang beredar setahun terakhir.
Penyebab Kenaikan Harga iPhone 17 Pro
Beberapa faktor disebut menjadi pemicu kenaikan harga ini. Biaya komponen yang terus meningkat dan tarif impor baru menjadi tekanan utama, terutama untuk perangkat yang tidak dirakit di AS.
Apple sebelumnya berhasil menahan kenaikan harga untuk seri iPhone 16, namun tampaknya kali ini perusahaan memilih untuk meneruskan biaya tambahan tersebut ke konsumen.
Untuk mengimbangi kenaikan harga, Apple dikabarkan akan menyertakan sejumlah peningkatan hardware. iPhone 17 Pro disebut akan mendapatkan modul kamera belakang baru, kamera depan 24MP, serta rangka aluminum yang membedakannya dari model standar.
Beberapa bocoran sebelumnya juga menyebutkan perubahan desain kamera yang lebih lebar dan reposisi logo Apple pada bodi belakang.
Baca Juga:
Strategi Harga Apple untuk Segmen Berbeda
Kebijakan harga terbaru Apple menunjukkan strategi yang jelas dalam membedakan segmen pasar.
Dengan mempertahankan harga iPhone 17 standar, perusahaan menjaga aksesibilitas untuk pembeli umum.
Sementara di sisi premium, kenaikan harga Pro dan Pro Max ditempuh sembari menawarkan fitur unggulan seperti kamera 48MP dan baterai besar sebagai nilai tambah.
Peluncuran resmi iPhone 17 series diperkirakan akan berlangsung pada September 2025. Dengan kenaikan harga ini, Apple tampaknya ingin memperkuat positioning produk Pro sebagai perangkat high-end, sambil tetap mempertahankan daya tarik model standar di segmen menengah.