Selular.id – Huawei Pura 80 Ultra dan Samsung Galaxy S25 Ultra menghadirkan dua pendekatan berbeda dalam merancang smartphone flagship.
Huawei fokus pada inovasi perangkat keras, baterai besar, dan fleksibilitas kamera, sementara Samsung menekankan perangkat lunak yang halus, fitur ekosistem, dan performa murni.
Perbandingan ini penting karena keduanya menargetkan pengguna premium, namun menawarkan peningkatan di area yang kontras.
Kedua ponsel ini hadir dengan desain yang sama-sama premium namun dengan filosofi berbeda. Huawei Pura 80 Ultra menggunakan bahan kaca dan aluminium dengan sertifikasi IP68/IP69, memberikan perlindungan lebih kuat terhadap semburan air.
Di sisi lain, Samsung Galaxy S25 Ultra hadir dengan bingkai titanium dan kaca Gorilla Armor 2 yang lebih tahan gores dan jatuh.
Samsung juga menyertakan S Pen, fitur produktivitas unik yang tidak dimiliki Huawei.
Dari segi tampilan, Huawei menawarkan kecerahan hingga 3000 nits pada panel LTPO OLED 6,8 inci, salah satu yang paling terang di pasaran.
Samsung merespons dengan panel LTPO AMOLED 2X 6,9 inci yang mencapai 2600 nits, namun dilapisi Gorilla Armor 2 untuk mengurangi pantulan.
Meski Huawei lebih terang, layar Samsung lebih nyaman dibaca di bawah sinar matahari.
Performa menjadi salah satu pembeda utama. Huawei Pura 80 Ultra menggunakan chipset Kirin 9020 (7 nm) yang tertinggal dalam benchmark dan efisiensi gaming dibandingkan desain 3 nm modern.
Sebaliknya, Galaxy S25 Ultra mengandalkan Snapdragon 8 Elite dengan CPU Oryon dan GPU Adreno 830 yang menawarkan performa terdepan untuk multitasking, gaming, dan masa depan.
Di sektor baterai, Huawei unggul dengan kapasitas hingga 5700 mAh dan pengisian daya 100W kabel serta 80W nirkabel, hampir dua kali lipat kecepatan Samsung.
Galaxy S25 Ultra memiliki baterai 5000 mAh dengan pengisian 45W kabel dan 15W nirkabel, namun menawarkan kesehatan baterai jangka panjang dan kompatibilitas Qi2.
Sistem kamera juga menunjukkan perbedaan filosofi. Huawei melengkapi Pura 80 Ultra dengan setup quad kamera termasuk sensor utama 1,0 inci, dual lensa periskop (3,7x dan 9,4x), serta ultrawide 40MP.
Samsung menawarkan kamera utama 200MP, zoom telephoto 3x dan 5x, serta ultrawide 50MP. Huawei lebih unggul dalam fleksibilitas zoom, samsung menekankan konsistensi dan detail.
Untuk kamera selfie, Huawei menggunakan sensor 13MP ultrawide yang mendukung video 4K dengan HDR Vivid, ideal untuk foto grup.
Samsung fokus pada akurasi warna dan ketajaman dengan sensor 12MP dan autofocus dual-pixel. Huawei lebih praktis untuk perspektif selfie yang lebih luas.
Harga menjadi faktor penentu lainnya. Huawei Pura 80 Ultra dibanderol sekitar $1500 (sekira Rp24 juta), menjadikannya salah satu flagship paling mahal.
Samsung Galaxy S25 Ultra mulai dari $1300 (sekira Rp21 jutaan) dengan lebih banyak opsi penyimpanan di tingkat dasar.
Samsung juga menawarkan dukungan perangkat lunak lebih lama dan ketersediaan global yang lebih luas.
Baca Juga:
Kesimpulannya, Huawei Pura 80 Ultra menonjol dengan zoom periskop ganda, pengisian daya ultra-cepat, dan perlindungan IP69. Ponsel ini mendorong batas perangkat keras, khususnya untuk pengguna yang mengutamakan kamera dan kecepatan pengisian daya.
Sebaliknya, Samsung Galaxy S25 Ultra membedakan diri dengan S Pen terintegrasi, dukungan Android jangka panjang, chipset
Snapdragon 8 Elite canggih, perlindungan Gorilla Armor 2, serta fitur seperti Samsung DeX dan UWB.
Pilihan antara keduanya tergantung pada prioritas pengguna. Huawei ideal bagi yang menghargai fleksibilitas kamera mutakhir, daya pengisian ekstrem, dan ketahanan di lingkungan keras.
Samsung lebih cocok untuk pengguna yang mencari desain halus, fitur ekosistem, pembaruan jangka panjang, serta keseimbangan performa dan keandalan.
Galaxy S25 Ultra merupakan pilihan yang lebih praktis untuk kebanyakan orang, sementara Pura 80 Ultra menarik bagi enthusiast yang menginginkan inovasi maksimal dalam perangkat keras.
Perkembangan pasar smartphone flagship terus menunjukkan diversifikasi strategi.
Produsen seperti Huawei dan Samsung tidak hanya bersaing dalam spesifikasi, tetapi juga dalam menawarkan nilai tambah yang berbeda.
Tren ini terlihat pada berbagai produk lain di pasaran, termasuk ASUS ROG Phone 9 Series yang fokus pada gaming, atau Vivo G3 yang mengandalkan baterai besar.
Ke depan, persaingan antara Huawei dan Samsung diperkirakan akan semakin ketat, terutama dalam inovasi kamera, daya tahan baterai, dan integrasi ekosistem.
Pengguna dapat mengharapkan lebih banyak pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, baik untuk fotografi, produktivitas, atau ketahanan sehari-hari.