Selular.id – Besok, Selasa 5 Agustus 2025, Bumi akan mengalami hari terpendek dalam setahun dengan rotasi 1,25 milidetik lebih cepat dari biasanya. Fenomena ini terjadi akibat posisi bulan yang berada pada sudut terjauh dari Khatulistiwa, mengurangi tarikan gravitasinya dan mempercepat putaran planet kita.
Meski perubahan waktu ini terlalu kecil untuk disadari manusia secara langsung, sistem teknologi seperti GPS, jaringan perbankan, dan teleskop bergantung pada presisi milidetik untuk beroperasi. Duncan Agnew, ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography, menjelaskan bahwa “karena kita berbicara tentang satu milidetik, itu bukanlah sesuatu yang akan Anda sadari.”
Rekor hari terpendek sebelumnya terjadi pada 10 Juli dengan selisih 1,36 milidetik, meski belum dikonfirmasi secara resmi. Para ilmuwan memantau perubahan ini menggunakan jam atom, alat kritis untuk menjaga akurasi teknologi modern seperti yang digunakan dalam misi antariksa NASA.
Mengapa Rotasi Bumi Berubah?
Rotasi Bumi dipengaruhi oleh interaksi gravitasi dengan bulan dan matahari. Saat bulan berada dekat Khatulistiwa, tarikannya memperlambat rotasi Bumi melalui efek pasang surut. Namun pada 5 Agustus, posisi bulan yang lebih dekat ke kutub mengurangi efek ini—mirip dengan memutar gasing dari sisi atas alih-alih tengah.
Dampak pada Teknologi
Meski tak terasa oleh manusia, sistem seperti jaringan listrik dan komunikasi satelit memerlukan sinkronisasi sempurna. Perbedaan milidetik dapat mengganggu operasionalnya, meski penyesuaian otomatis biasanya telah disiapkan.
Fenomena serupa diperkirakan akan terjadi lagi pada 9 Juli, 22 Juli, dan 22 Agustus 2025, meski dengan variasi kecepatan berbeda. Para peneliti terus memantau perubahan rotasi Bumi untuk memitigasi risiko pada infrastruktur kritis.
