Selular.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa harga layanan internet di Indonesia termasuk yang termurah di dunia.
Pernyataan ini menepis anggapan bahwa tarif internet di Tanah Air lebih mahal dibandingkan negara lain.
Hal tersebut diungkapkan, Muhammad Arif, Ketua APJII saat memaparkan hasil Survei Profil Pengguna Internet Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
“Kalau dibilang harga internet Indonesia terjangkau atau tidak, menurut saya sudah cukup terjangkau. Apalagi di sisi broadband, harganya hampir terendah.’kata Arif.
Penetrasi Internet Merata di Semua Kalangan
Sementara untuk survei, melibatkan 8.700 responden dengan metode multistage random sampling, menunjukkan penetrasi internet Indonesia mencapai 80,66% atau 229,4 juta pengguna dari total populasi 284,4 juta jiwa.
APJII membeberkan bahwa akses internet kini dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kelompok berpenghasilan di bawah Rp1 juta hingga di atas Rp6 juta per bulan.
Kelompok berpenghasilan Rp2,5 juta–Rp3,5 juta memberikan kontribusi terbesar (19,04%), meski penetrasi tertinggi justru ada di kalangan berpendapatan di atas Rp6 juta (91,47%).
“Hampir semua kalangan kini mampu mengakses internet,” tambah Arif.
Baca Juga:
Dominasi Pengguna Berpendidikan SD hingga SMA
Dari sisi pendidikan, pengguna internet paling banyak berasal dari lulusan SD/sederajat (42,66%), disusul SMA/sederajat (28,15%), SMP/sederajat (18,53%), dan perguruan tinggi (10,66%). Pertumbuhan pengguna internet tahun ini hanya naik tipis 1,16% dibandingkan tahun sebelumnya.
Fakta ini sejalan dengan upaya penyedia layanan seperti MyRepublic yang terus meningkatkan kualitas jaringan broadband.
Sementara operator seperti Indosat berkomitmen memperluas akses internet terjangkau melalui lelang frekuensi.
Dengan harga yang kompetitif dan penetrasi merata, Indonesia diprediksi tetap menjadi pasar internet yang tumbuh pesat, didukung inovasi teknologi seperti perangkat Galaxy AI terbaru yang mendukung produktivitas digital.