Rabu, 20 Agustus 2025
Selular.ID -

Ada MyRepublic di Daftar Peserta Lelang Frekuensi 1,4 GHz

BACA JUGA

Selular.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia telah mengumumkan tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mengambil bagian dalam lelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) tahun 2025. Ketujuh perusahaan tersebut resmi mengambil akun lelang elektronik (e-auction), menandai dimulainya proses seleksi yang bertujuan memperluas jangkauan internet tetap di Indonesia.

Berdasarkan siaran pers Kemkominfo yang dirilis Selasa (19/8/2025), peserta lelang frekuensi 1,4 GHz terdiri dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama (Veberlink), PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik (MyRepublic). Keikutsertaan para operator ini menunjukkan antusiasme industri dalam memanfaatkan spektrum frekuensi yang diharapkan dapat mendukung penyediaan layanan internet fixed broadband yang lebih berkualitas.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan konektivitas tetap yang andal dan terjangkau, khususnya di daerah yang belum terlayani secara maksimal. “Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Wayan dalam keterangan resminya, Jumat (1/8/2025).

Pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan bagi penggelaran jaringan akses nirkabel pita lebar ini menggunakan teknologi Time Division Duplex (TDD). Teknologi ini memberikan fleksibilitas bagi operator dalam mengalokasikan bandwidth untuk uplink dan downlink secara dinamis, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan spektrum sesuai kebutuhan trafik jaringan.

Seleksi ini diselenggarakan berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 337 Tahun 2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pita Lebar Tahun 2025. Ketentuan tersebut menetapkan pita frekuensi selebar 80 MHz (1432–1512 MHz) di tiga regional sebagai objek seleksi.

Proses lelang frekuensi 1,4 GHz ini terbuka bagi seluruh penyelenggara telekomunikasi yang telah memenuhi persyaratan perizinan. Pemerintah menjamin bahwa tahapan seleksi akan dilaksanakan secara objektif dan transparan melalui mekanisme evaluasi administrasi dan evaluasi komitmen pengembangan jaringan dan layanan.

Komitmen penyediaan layanan dari peserta lelang akan menjadi acuan dalam pengawasan dan evaluasi pasca-penetapan pemenang seleksi. Hal ini memastikan bahwa frekuensi yang dialokasikan benar-benar dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas layanan internet masyarakat.

Persaingan di lelang frekuensi 1,4 GHz ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat besarnya potensi pengembangan layanan fixed broadband di Indonesia. Seperti dilaporkan sebelumnya, 7 perusahaan telah mengambil dokumen lelang, menunjukkan minat yang tinggi dari para operator.

Proses lelang ini merupakan kelanjutan dari tahap pengunduhan dokumen yang telah berjalan sebelumnya. Sebagaimana diketahui, lelang frekuensi 1,4 GHz telah masuk tahap pengunduhan dokumen beberapa waktu lalu, yang menjadi persiapan penting bagi para calon peserta.

Yang menarik, tidak semua perusahaan menggunakan entitas utama mereka dalam mengikuti lelang ini. Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa grup memilih menggunakan anak perusahaan untuk mengikuti proses seleksi ini, menunjukkan strategi bisnis yang berbeda-beda dari masing-masing kelompok usaha.

Wayan menambahkan bahwa fokus pemerintah adalah memastikan pita frekuensi ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pita lebar tetap. “Dengan seleksi ini, pemerintah juga memberikan ruang untuk inovasi layanan berbasis digital, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, hingga layanan publik berbasis teknologi,” jelasnya.

Penggunaan frekuensi 1,4 GHz diharapkan dapat menjadi solusi untuk daerah-daerah yang selama ini mengalami keterbatasan akses internet fixed broadband. Karakteristik frekuensi ini yang memiliki jangkauan lebih luas dibandingkan frekuensi higher band membuatnya cocok untuk daerah pedesaan dan wilayah terpencil.

Proses seleksi yang transparan dan berlandaskan prinsip tata kelola yang baik diharapkan dapat menghasilkan pemenang yang benar-benar mampu memanfaatkan spektrum frekuensi secara optimal untuk kepentingan masyarakat luas. Hasil lelang ini akan menentukan landscape penyediaan layanan fixed broadband di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU