Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Infinix Angkat Pendidikan Terpencil lewat Dokumenter dan AI

BACA JUGA

Selular.id – Infinix Indonesia meluncurkan film dokumenter berjudul Angin dan Harapan yang mengangkat kisah perjuangan pendidikan anak-anak di Pulau Bintan dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dokumenter ini menjadi bagian dari peluncuran tablet terbaru mereka, Infinix XPAD 20, yang resmi hadir di Indonesia pada Juni 2025.

Film berdurasi 10 menit ini menampilkan tiga sosok inspiratif dari latar belakang berbeda: Abizar (pelajar sekaligus pemandu wisata), Ibu Puri (guru di sekolah formal dan non-formal), dan Darma (mahasiswa yang mempersiapkan studi ke luar negeri). Ketiganya memanfaatkan teknologi XPAD 20 untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di wilayah terpencil.

Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia, menegaskan komitmen merek dalam mendorong inklusi teknologi. “AI bukan hanya untuk mereka yang mampu, tapi untuk semua yang bermimpi. XPAD 20 hadir sebagai alat bantu generasi muda menuju masa depan lebih baik,” ujarnya dalam siaran pers (3/7/2025).

Kolaborasi dengan Kreator Edukatif

Proyek ini melibatkan Yesaya dari kanal Clash of Champion yang mendampingi ketiga tokoh selama proses syuting. “Dari Bintan, aku belajar menghargai hal kecil. Setiap langkah belajar adalah awal harapan besar,” tutur Yesaya tentang pengalamannya.

XPAD 20 dilengkapi fitur AI seperti AI Notes, AI Summary, AI Translate, dan AI Voice Assistant untuk memudahkan proses belajar. Sejak tayang 17 Juni 2025, dokumenter ini telah ditonton lebih dari 8 juta kali di media sosial Infinix.

Jejak Dokumenter Sosial Infinix

Ini bukan kali pertama Infinix mengangkat isu sosial melalui film dokumenter. Pada 2023, mereka merilis In Front of Us yang membahas bullying dan kesehatan mental remaja. Dokumenter pendidikan ini sekaligus memperkenalkan fitur AI XPAD 20 yang relevan dengan tren pembelajaran digital.

Seperti inisiatif Netflix yang membagikan dokumenter gratis di YouTube, Infinix turut memanfaatkan konten visual untuk menyampaikan pesan sosial. Respons publik terhadap Angin dan Harapan menunjukkan antusiasme tinggi dengan puluhan ribu interaksi organik.

Yesaya menutup dokumenter dengan kesan mendalam: “Abi mengajarkan semangat, Bu Puri tentang harapan, dan Bang Darma soal ambisi yang tak padam.” Kolaborasi antara teknologi dan kisah nyata ini diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung pendidikan inklusif.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU