Selular.ID – Pernahkah Anda membayangkan sebuah comeback yang begitu dramatis? Setelah lebih dari empat tahun berjuang di bawah tekanan sanksi global, Huawei akhirnya kembali ke puncak pasar smartphone China. Prestasi ini bukan sekadar kemenangan kecil, melainkan bukti ketangguhan sebuah brand yang sempat dianggap “tamat” oleh banyak analis.
Menurut data terbaru dari IDC, Huawei berhasil menguasai 18,1% pasar smartphone China pada kuartal kedua 2025. Pencapaian ini terjadi di tengah penurunan keseluruhan pasar sebesar 4%, dengan total pengiriman hanya 69 juta unit. Yang lebih mengejutkan, Huawei berhasil menggeser vivo yang sebelumnya memimpin, sementara Apple harus puas di posisi kelima.
Lantas, bagaimana Huawei bisa bangkit dari keterpurukan? Jawabannya terletak pada strategi jitu dan inovasi tanpa henti. Peluncuran seri Pura 80 yang fokus pada fotografi menjadi salah satu pemicu utama kesuksesan ini. Seri ini terdiri dari empat varian: Pura 80, Pura 80 Pro, Pura 80 Pro+, dan Pura 80 Ultra.
Kembalinya Sang Raja
Meski mengalami penurunan pengiriman sebesar 3,4%, Huawei tetap berhasil mengamankan posisi teratas dengan 12,5 juta unit terjual. Angka ini cukup untuk mengalahkan vivo yang mengalami penurunan drastis sebesar 10,1%. Vivo hanya mampu mengirimkan 11,9 juta unit, turun dari posisi pertama tahun sebelumnya.
Di posisi ketiga, Oppo harus puas dengan pengiriman 10,7 juta unit, turun 5% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Xiaomi justru menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan 3,4%, mengirimkan 10,4 juta unit. Apple, yang sering dianggap sebagai pesaing utama, malah tergelincir ke posisi kelima dengan pengiriman 9,6 juta unit iPhone, turun 1,3%.
Faktor Pendukung Kesuksesan Huawei
Kesuksesan Huawei tidak datang begitu saja. Beberapa faktor kunci yang berperan antara lain:
- Inovasi Produk: Peluncuran seri Pura 80 dengan teknologi kamera mutakhir berhasil menarik minat konsumen. Seperti yang dilaporkan dalam artikel sebelumnya, Huawei memang fokus pada pengembangan kamera flagship.
- Dukungan Pasar Lokal: Sentimen nasionalisme di China turut mendorong penjualan produk dalam negeri.
- Strategi Pemasaran: Huawei gencar mempromosikan produknya melalui berbagai kanal, termasuk penawaran bundling menarik seperti smartwatch gratis.
Baca Juga:
Tantangan ke Depan
Meski berhasil kembali ke puncak, Huawei masih menghadapi tantangan besar. Kesenjangan teknologi chipset akibat sanksi AS tetap menjadi hambatan utama. Namun, seperti yang diungkap dalam artikel terkait, kesuksesan di pasar wearable bisa menjadi sinyal positif bagi masa depan smartphone Huawei.
Pertanyaannya sekarang: apakah Huawei bisa mempertahankan momentum ini? Dengan persaingan yang semakin ketat dan tekanan geopolitik yang belum reda, jalan menuju kesuksesan global masih panjang. Namun, satu hal yang pasti: comeback Huawei di pasar China telah membuktikan bahwa brand ini masih punya banyak daya juang.
