Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

GSMA Sebut Tantangan Utama Pemanfaatan Frekuensi 1,4 GHz

BACA JUGA

Selular.id – Pemerintah resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz untuk mendorong penetrasi internet fixed broadband, terutama melalui teknologi Fixed Wireless Access (FWA). Namun, pemenang lelang akan menghadapi tantangan biaya tambahan dan kesiapan ekosistem yang masih terbatas.

Berdasarkan pengumuman Komdigi Nomor 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025, lelang ini mencakup pita frekuensi 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di tiga regional Indonesia. Masa berlaku izin penggunaan frekuensi ditetapkan selama 10 tahun. Seleksi ini ditargetkan rampung pada Juli 2025.

Agung Harsoyo, pakar telekomunikasi dari ITB, menjelaskan bahwa biaya penggelaran FWA mirip dengan layanan seluler, tetapi ada komponen tambahan seperti radio unit, frekuensi, dan antena. “Pelanggan juga perlu menyiapkan modem khusus,” ujarnya. Biaya per site diperkirakan Rp125 juta hingga Rp700 juta, tergantung kelengkapan alat.

Baca Juga:

Julian Gorman, Head of Asia Pacific GSMA, menyoroti tantangan utama dalam pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz, yaitu minimnya ekosistem pendukung. “Pita ini belum populer secara global, sehingga pasokan perangkat dan dukungan teknis masih terbatas,” katanya. Sebagai perbandingan, frekuensi 3,5 GHz dan 2,6 GHz lebih matang karena didukung rantai pasok global.

Meski demikian, pemerintah berupaya menekan biaya melalui diskon hak penggunaan frekuensi. Agung menambahkan, kebijakan ini bisa membuat layanan lebih terjangkau. Target PNBP Komdigi 2025 sebesar Rp25,25 triliun juga menjadi pertimbangan dalam penetapan harga lelang.

Dengan potensi perluasan akses internet, frekuensi 1,4 GHz bisa menjadi solusi bagi daerah yang belum terjangkau serat optik. Namun, kesiapan infrastruktur dan harga perangkat konsumen akan menjadi faktor penentu keberhasilannya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU