Selular.id – Google, mesin pencari terpopuler di dunia, ternyata memiliki arti unik yang tidak banyak diketahui publik. Nama perusahaan raksasa teknologi ini berasal dari kesalahan eja yang justru menjadi sejarah besar. Google didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page pada 1998 ketika keduanya masih menjadi mahasiswa PhD di Universitas Stanford.
Banyak orang mengira Google adalah singkatan dari Global Organization of Oriented Group Language of Earth. Namun, nama tersebut sebenarnya adalah plesetan dari kata “Googol”, istilah matematika untuk angka 10 pangkat 100 (1 diikuti 100 angka nol). Istilah ini diciptakan pada 1920 oleh Milton Sirotta, keponakan matematikawan Edward Kasner, yang saat itu baru berusia 9 tahun.
Kisah penamaan Google bermula ketika Larry Page dan rekan-rekannya berdiskusi mencari nama untuk mesin pencari mereka. Awalnya, mereka sempat mempertimbangkan nama “Backrub” karena sistemnya menggunakan backlink untuk mengindeks data. Namun, seorang teman Larry, Sean Anderson, menyarankan nama “Googolplex”. Larry kemudian menyingkatnya menjadi “Googol”.
Kesalahan Mengeja yang Mengubah Sejarah
Ketika mencoba memeriksa ketersediaan domain, Anderson salah mengeja “Googol” menjadi “Google”. Larry Page justru menyukai nama tersebut dan segera mendaftarkan domain google.com pada 15 September 1997. Kesalahan kecil ini akhirnya menjadi nama salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia.
Menurut David Koller, ilmuwan komputer Stanford, Larry dan Sean sedang mencari nama yang terkait dengan pengindeksan data besar. “Sean menyarankan ‘googolplex’, lalu Larry menjawab dengan bentuk singkatnya, ‘googol’,” ujar Koller, seperti dikutip dari All That Interesting.
Baca Juga:
Dari Kesalahan Eja Menjadi Raksasa Teknologi
Google kini telah berkembang jauh dari sekadar mesin pencari. Perusahaan ini memiliki berbagai produk seperti YouTube, Android, dan Google Cloud. Namun, nama “Google” tetap menjadi identitas utama yang lahir dari kesalahan eja tak terduga.
Selain itu, Google juga terus berinovasi dengan proyek-proyek seperti NotebookLM, meskipun beberapa timnya sempat mengalami pergantian personel. Perusahaan ini juga menjadi salah satu pemain utama dalam industri data, termasuk dari sistem Captcha yang mereka kembangkan.
Dari kesalahan kecil dalam pengejaan, Google tumbuh menjadi perusahaan bernilai triliunan dolar. Nama yang awalnya dimaksudkan untuk merepresentasikan jumlah data besar, kini menjadi simbol teknologi dan inovasi di seluruh dunia.