Selular.ID – CEO OpenAI, Sam Altman menjelaskan kebutuhan energi yang diserap saat seseorang mengetikkan 1 permintaan atau query dalam memerintah ChatGPT. Secara ringkas, 1 permintaan akan memakan energi listrik sebesar 0,34 watt-jam dan 0,000085 galon air setara seperlima belas sendok teh air.
Perbandingan kebutuhan jumlah energi tersebut dikemukakan Altman sebagai gambaran mengenai dampak ChatGPT milik OpenAI terhadap lingkungan. Altman menjelaskan hal tersebut secara transparan dalam buku ‘The Gentle Singularity’. Satu pencarian, diklaim sebanding dengan menggunakan oven listrik selama 1 detik lebih sedikit, atau menyalakan lampu hemat energi selama beberapa menit.
Mengutip Business Today, angka penggunaan energi dalam satu perintah ChatGPT lebih rendah dari proyeksi yang dilakukan sebelumnya. Menurutnya, nilai ekonomi yang cenderung rendah dari kebutuhan energi tersebut mampu memicu pertumbuhan infrastruktur yang pesat.
Altman menegaskan, otomatisasi pusat data yang terus meningkat, akan membuat biaya kecerdasan AI mendekati pemakaian energi setara biaya listrik. Awal tahun ini, beberapa peneliti memprediksi bahwa konsumsi daya AI bisa melampaui aktivitas penambangan Bitcoin pada akhir 2025.
Baca juga: Sam Altman Vs Fidji Simo: Fenomena “Matahari Kembar” di OpenAI
Dalam publikasi yang diterbitkan Washington Post pada 2023 menyebutkan, membuat email sepanjang 100 kata menggunakan GPT-4 bisa menghabiskan setidaknya sebotol air kurang sedikit. Itu juga tergantung pada lokasi pusat data yang digunakan.
Sebelumnya, Altman juga pernah membagikan bahwa sopan santun dari pengguna ChatGPT seperti menambahkan kata “tolong” dan “terima kasih” dalam permintaan, adalah tindakan yang mengakibatkan perusahaan menanggung biaya listrik hingga puluhan juta dolar. Itu karena kecerdasan buatan atau AI mencoba melakukan pendekatan lebih luwes kepada penggunanya.
Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT 4.1