Selular.ID – PT Ketrosden Triasmitra, Tbk (“Perseroan”) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 dan Public Expose dalam rangka memenuhi Pasal III.3 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi (Public Expose).
Titus Dondi Patria, Direktur utama Triasmitra mengungkapkan, Pada 2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar 556 Miliar Rupiah, meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba kotor tercatat sebesar Rp206 miliar, sementara laba usaha mencapai Rp84 miliar, mengalami peningkatan sebesar 8%.
Dengan demikian, Perusahaan tetap menunjukkan kinerja positif di sisi bisnis.
Dari sisi performa bisnis, Triasmitra memperoleh pemasukan dari penjualan fiber pair kabel laut SKKL Rising 8 dari tiga pelanggan Off-Taker, serta lima pelanggan baru untuk jaringan kabel darat Ultimate Java Backbone (UJB) dan dua pelanggan baru untuk jaringan kabel laut Jakarta – Surabaya (JAYABAYA).
Selain itu, tahun ini perusahaan juga dipercaya oleh XL dan Fiberstar dalam layanan Managed Service untuk SKKL Palembang– Sungai Liat, dengan penyelesaian restorasi yang lebih cepat dari SLA yang ditetapkan.
“Triasmitra terus berkomitmen dalam menjaga kualitas layanan dengan prinsip perbaikan berkelanjutan
(continuous improvement) untuk Bisnis Managed Service jaringan kabel laut maupun kabel darat.
Selama tahun 2024, perusahaan mencatat perbaikan signifikan dalam parameter layanan seperti jumlah fiber cut, peningkatan Core Availability, penurunan waktu Mean Time to Repair (MTTR), serta capaian dalam layanan patroli laut,”ujar Titus Dondi Patria.
Titus Dondi Patria menturkan, perseroan mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22% dari pencapaian pendapatan tahun lalu atau senilai dengan 679 Miliar Rupiah.
Target pertumbuhan pendapatan tersebut akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Developer dimana Perseroan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi (existing) dan penjualan jalur kabel yang masih dalam proses Pembangunan (SKKL Rising 8 dan SKKL Indonesia Tengah)
Rencana pengembangan bisnis
Dalam pengembangan bisnis, Perseroan memiliki tiga fokus utama. Fokus pertama dalam rencana
pengembangan bisnis yaitu Kesiapan Komersial CLV Bentang Bahari.
Perseroan saat ini fokus dalam penyelesaian proyek konversi kapal Bentang Bahari tepat waktu agar dapat melakukan pekerjaan pertamanya
untuk menggelar jaringan SKKL Rising 8 pada Q4 tahun 2025. Selain itu Perseroan pun fokus untuk mengkomersialisasi kapal Bentang Bahari agar dapat terutilisasi dengan optimal di tahun 2026.
Beberapa proyeksi agar dapat mengutilisasi kapal Bentang Bahari di tahun depan adalah untuk menggelar SKKL milik Pelanggan di area Nusa Tenggara.
Setelah itu kapal Bentang Bahari akan diutilisasi untuk menggelar jaringan SKKL milik perseroan yaitu SKKL Indonesia Tengah untuk Tahap 1 segmen Sanur – Makassar.
Dilanjutkan untuk penggelaran SKKL Indonesia Tengah Tahap 2 Segmen Selayar – Luwuk pada tahun 2027.
Rencana pengembangan bisnis selanjutnya yaitu Proyek Pembangunan SKKL Rising 8 Jakarta – Batam – Singapore.
Pada proyek ini kami membangun bersama (bermitra) dengan PT Mora Telematika Indonesia, Tbk (MORA).
Perijinan atas SKKL ini sudah sampai diterbitkannya PKKPRL dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Izin Membangun dari Dirjen Hubla ditargetkan rilis pada Juni 2025. SKKL Rising 8 ini akan memiliki panjang
kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair.
Kabel yang akan digunakan untuk membangun SKKL Rising 8 ini menggunakan kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN).
Saat ini kabel dan repeater sudah berada di atas kapal Bentang Bahari.
Sementara pada bagian komersial, tiga pelanggan Off.
Taker telah diperoleh kesepakatannya, dan sejumlah pelanggan potensial lainnya sedang berada pada tahap negosiasi akhir.
Selain itu, Perseroan sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km.
SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk.
Pembangunan SKKL Indonesia Tengah ini akan dibagi ke dua tahap. Tahap 1 akan dibangun pada tahun 2026 untuk Segmen Sanur sampai Makassar.
Sementara Tahap 2 akan dibangun pada tahun 2027 untuk Segmen Selayar sampai Luwuk.
Baca Juga:Triasmitra Bangun Kabel Laut Bali-Sulawesi Sepanjang 2.597 KM
Saat ini proses pembangunan berada dalam fase perizinan dimana Surat Izin Rekomendasi 1 untuk kegiatan Marine Survey telah dirilis, dan marine survey akan dilaksanakan setelah pembangunan SKKL Rising 8 selesai.