Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Gandeng Victoria Government, Mastel Ingin Indonesia Tangguh AI dan Cyber Security

BACA JUGA

Selular.ID – Transformasi digital Indonesia yang pesat sedang mengubah lanskap ekonomi dan sosial negara ini, sejalan dengan tren global yang mencatatkan 1,5 miliar pengguna internet baru di seluruh dunia antara 2018 hingga 2022.

Pada awal 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai hampir 221,5 juta dengan Indeks Literasi Digital sebesar 3,49 dari skala 5, menunjukkan tingkat literasi digital yang sedang hingga baik.

Kemajuan ini, didukung oleh inisiatif seperti QRIS dan BIFAST, telah mendorong inovasi di sektor fintech melalui platform seperti GoPay, OVO, Dana, Xendit, dan Akulaku.

Namun, lonjakan konektivitas digital juga meningkatkan risiko keamanan siber, dengan serangan ransomware melonjak 50% dan insiden phishing meningkat sekitar 70% pada tahun lalu.

Untuk mengatasi tantangan ini, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), bekerja sama dengan Victoria Government, Australia, menyelenggarakan simposium bertajuk “Building a Resilient Digital Indonesia: Integrating AI, Cybersecurity, and Privacy” di Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025.

Simposium ini menegaskan peran penting kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber dalam menjaga ekosistem digital Indonesia yang sedang berkembang.

Baca juga: Mastel Sebut Pita 1,4 GHz Bisa Mendukung Jaringan FWA 5G

Seiring digitalisasi mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan, Indonesia menghadapi sejumlah kendala, termasuk kekurangan tenaga ahli keamanan siber, infrastruktur yang belum memadai, dan rendahnya kesadaran masyarakat.

Acara ini bertujuan mengatasi isu-isu tersebut melalui diskusi tentang solusi keamanan siber berbasis AI serta pembentukan kemitraan strategis melalui dua Memorandum of Agreement (MoA).

MoA pertama, ditandatangani antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Deakin University, Australia, akan memperkuat penelitian dan inovasi di bidang AI dan keamanan siber.

MoA kedua, antara SMK Telkom Malang dan Box Hill Institute, Australia, berfokus pada pelatihan vokasi untuk mengembangkan tenaga kerja digital yang terampil.

Kesepakatan ini menandai komitmen untuk kolaborasi lintas batas, sejalan dengan visi Indonesia Digital 2045 dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IACEPA).

Tujuan simposium ini yaitu untuk mengeksplorasi prospek dan manfaat keamanan siber berbasis AI, menganalisis tantangan implementasi, dan menyusun rekomendasi untuk pemerintah, industri, perbankan, dan sektor telekomunikasi.

Diskusi menyoroti potensi AI untuk mendeteksi ancaman siber, mencegah penipuan, dan memastikan kepatuhan regulasi, sambil menekankan pentingnya kemitraan publik-swasta yang kuat.

Hasil yang diharapkan meliputi rekomendasi kebijakan untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan untuk melindungi data dan sistem dari ancaman siber yang semakin meningkat.

Acara yang digelar dari pukul 09.00 hingga 15.00 di Ruang Thamrin, Hotel Mandarin Oriental Jakarta ini menghadirkan agenda padat dengan dua sesi panel tingkat tinggi.

Baca juga: Komdigi Ngebet Internet 100 Mbps di Daerah Blankspot, Operator Soroti Hal Ini

Sesi pagi, bertema “Building a Resilient Digital Indonesia: Integrating AI, Cybersecurity, and Privacy,” menampilkan pidato kunci dari Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, yang menekankan peran pemerintah sebagai pengatur dalam membangun ketahanan digital melalui kebijakan, regulasi, dan pendekatan kolaboratif seperti sandboxing.

Sambutan pembuka disampaikan oleh Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno, yang menyatakan, “Kemajuan sejati dalam transformasi digital tidak dapat dipisahkan dari kolaborasi lintas negara, sektor, dan disiplin ilmu.”

Commissioner – Southeast Asia, Government of Victoria, Naïla Mazzucco menambahkan, “Victoria berkomitmen untuk bekerja bersama Indonesia guna membangun masa depan digital yang tangguh, dengan memanfaatkan keahlian kami di bidang AI dan keamanan siber.”

Presentasi dari para ahli seperti Profesor Robin Ram Mohan Doss dari Deakin University, Profesor Kalamullah Ramli dari Universitas Indonesia, dan Simon Kong dari Cyan Digital Security menjadi pembuka untuk panel dinamis yang melibatkan pakar dari Indonesia dan Australia, dimoderatori oleh Dr. Sri Safitri dari Telkom Indonesia.

Sesi sore, bertema “Boosting Fintech Security with AI and Public-Private Synergy,” membahas kerentanan sektor fintech terhadap ancaman siber yang semakin canggih.

Dimoderatori oleh Teguh Prasetya dari MASTEL, panel ini menampilkan Profesor Naveen Chilamkurti dari La Trobe University, Dr. Amir Andargoli dari Swinburne University, Iain Russell dari Cyberoo AI, dan Narendra Saputra Monga, seorang praktisi keamanan siber.

Sesi ini mengeksplorasi potensi transformasi AI dalam mengamankan pembayaran digital serta pentingnya standar yang selaras dan berbagi intelijen ancaman.

Kedua sesi diakhiri dengan sesi foto dan kesempatan jaringan, memperkuat koneksi di antara pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin industri.

Baca juga: Kisah Zhiyi Tech, Start Up AI Asal China membantu Nike, Gap, dan Urban Revivo Dalam Memprediksi Tren Mode

Simposium ini ditutup dengan seruan kuat untuk kolaborasi dalam menghadapi sifat lintas batas kejahatan siber.

Dengan menyatukan pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sipil, Indonesia dan Victoria Government bertujuan membangun masa depan digital yang aman, inklusif, dan tangguh.

Kemitraan yang terjalin dan wawasan yang dibagikan selama acara ini diharapkan dapat mendorong inovasi, memperkuat kerangka keamanan siber, dan mendukung perjalanan Indonesia menuju ekonomi digital yang kokoh.

“Ketahanan berarti beradaptasi dan berkembang di tengah tantangan,” sebuah visi yang telah dimajukan melalui komitmen bersama dan hasil nyata dari simposium ini,” tutup Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail.

Baca juga: 5 Fungsi Mode Pesawat di HP Kalian, Tak Hanya Dipakai di Dalam Pesawat

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU