Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Dari Black Myth Wukong Hingga DeepSeek: Bagaimana Hangzhou Bertransformasi Menjadi Pusat Teknologi Baru di China

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Selama ini kita mengenal Shenzhen sebagai pusat teknologi China. Hal yang tidak berlebihan, mengingat pesatnya perkembangan kota yang terletak di provinsi Guangdong itu, dalam tiga dekade terakhir

Sering disebut sebagai “Silicon Valley-nya China”, Shenzhen yang terletak di sebelah tenggara China, sebelumnya hanya kampung nelayan, namun kini telah berganti rupa menjadi pusat teknologi dan inovasi global, khususnya dalam manufaktur perangkat keras.

Berbagai perusahaan teknologi terkemuka China bermarkas di kota itu, seperti Huawei, Tencent, ZTE, DJI, BBK Group (Oppo, Vivo, OnePlus, Realme), Transsion Group (Tecno, Infinix, Itel), Luxshare Precision, dan lainnya.

Nama lain yang mendunia adalah BYD, HIK Vision, dan Midea Group.

Selain perusahaan-perusahaan raksasa, saat ini Shenzhen juga merupakan pusat utama bagi perusahaan rintisan, khususnya untuk usaha perangkat keras dan teknologi.

Hingga awal 2025, terdapat 1.275 perusahaan rintisan di Shenzhen, yang mewakili sekitar 13% dari total perusahaan rintisan di China.

Shenzhen menempati peringkat ke-3 sebagai ekosistem perusahaan rintisan terbaik di China. Lebih jauh lagi, kota ini merupakan rumah bagi 12 perusahaan unicorn (perusahaan rintisan swasta yang bernilai lebih dari $1 miliar).

Ekosistemnya yang kuat, yang mencakup kemampuan manufaktur, bakat, dan pendanaan, menjadikan Shenzhen sebagai lokasi utama bagi perusahaan rintisan untuk berkembang di masa depan.

Namun seiring dengan upaya China mengembangkan teknologi canggih sekaligus mengembangkan pasar baru, kini di jantung wilayah timur China, Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, telah muncul sebagai pusat teknologi yang berkembang pesat, menarik perhatian global.

Dikenal karena sejarahnya yang kaya dan Danau Barat yang indah, kota ini dengan cepat dikenal karena sesuatu yang baru: tempat usaha rintisan yang tengah berkembang pesat.

Sejumlah perusahaan, kebanyakan start-up, seperti Game Science, DeepSeek, dan Unitree Robotics telah membantu Hangzhou mendapatkan reputasinya sebagai Lembah Silikon China, memadukan inovasi dengan pesona lokal — dan ya, teh yang luar biasa.

Untuk diketahui, Hangzhou, merupakan pusat politik, ekonomi, budaya, dan ilmiah di wilayah China bagian timur.

Terletak persis di wilayah pesisir tenggara China, Hangzhou memiliki populasi permanen sebesar 12,52 juta jiwa pada akhir 2023.

Dengan luas wilayah sekitar 16.900 kilometer persegi, kota ini setara dengan lebih dari 12 kali luas wilayah Los Angeles, AS.

Sebagai kota wisata yang populer, Hangzhou menerima jutaan pengunjung setiap tahun.

Baik itu Danau Barat yang terkenal sebagai surga di bumi, Kuil Lingyin, salah satu kuil Buddha tertua di Hangzhou, Kanal Besar, kanal buatan manusia terpanjang di dunia, atau Sungai Qiantang yang terkenal dengan ombak pasangnya.

Berbagai objek wisata itu, selama bertahun-tahun menyuntikkan vitalitas baru ke dalam industri budaya dan pariwisata Hangzhou.

Menurut data resmi, selama liburan Festival Musim Semi baru-baru ini, persisnya hingga 4 Februari 2025, berbagai tempat wisata di Hangzhou telah menerima total 13,56 juta pengunjung. Jumlah itu meningkat 0,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Selain wisatawan domestik, kota ini juga menyambut 15.974 pengunjung dari luar negeri, menghasilkan total pendapatan pariwisata lebih dari 10 miliar yuan ($1,4 miliar), meningkat 1,54 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: DeepSeek Dikabarkan dalam Pengawasan Ketat Pemerintah Tiongkok

‘Enam Naga Kecil’ di Hangzhou

Kebangkitan Hangzhou sebagai pusat teknologi bukanlah suatu kebetulan. Ini adalah hasil dari kombinasi unik antara bakat, dukungan pemerintah, dan lingkungan yang mendorong kreativitas dan kewirausahaan.

Kota ini telah menjadi rumah bagi “Six Little Dragons” — sekelompok enam perusahaan inovatif yang membuat gebrakan di dunia teknologi.

Perusahaan-perusahaan ini meliputi Yun Shen Chu Technology, Unitree Robotics, DeepSeek, Game Science, Qunhe Technology, dan BrainCo.

Meskipun relatif muda, perusahaan-perusahaan ini telah membuat langkah signifikan dalam bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, robotika, permainan, dan antarmuka manusia-komputer.

Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah “Black Myth: Wukong,” yang dikembangkan oleh Game Science.

Gim video ini, yang memperkenalkan elemen budaya tradisional Tiongkok ke pasar gim global, menjadi sukses besar, menghasilkan pendapatan lebih dari $1 miliar.

Pengakuannya di The Game Awards 2024 — memenangkan ” Best Action Game ” dan ” Players’ Voice ” — menandai tonggak penting bagi pengembang game China.

Perusahaan rintisan lain yang juga mendunia adalah DeepSeek. Tak dapat dipungkiri, DeepSeek adalah bintang yang sedang naik daun dalam kecerdasan buatan. Perusahaan ini telah menarik perhatian global dengan model AI-nya, DeepSeek-V3.

Dengan melatih modelnya secara efisien dengan sumber daya komputasi berbiaya rendah, DeepSeek telah memamerkan kekuatan “China Speed” dalam pengembangan AI.

Pendekatan perusahaan tersebut telah membuat AI lebih mudah diakses, transparan, hemat energy, dan tentu saja lebiht terjangkau dibandingkan chip buatan pemain besar lain seperti Nvidia, AMD, dan Intel.

Sementara itu, Unitree Robotics telah memperkenalkan robot anjing B2-W, yang telah menarik perhatian internasional karena kemampuannya menavigasi medan yang sulit dan membantu penyelamatan darurat.

Dengan pangsa pasar robot berkaki empat global sebesar 70 persen, Unitree menetapkan standar baru dalam robotika.

Perusahaan lain — Yun Shen Chu Technology, BrainCo, dan Qunhe Technology — juga membuat langkah maju yang signifikan.

Robot Yun Shen Chu kini digunakan di Singapura untuk inspeksi terowongan listrik, sementara BrainCo memimpin dalam teknologi antarmuka otak-komputer, membantu para penyandang disabilitas.

Solusi komputasi awan inovatif Qunhe dan platform desain ruang 3D-nya, Kujiale, mengubah industri AI dan konten digital.

Apa yang Ada di Balik Kesuksesan Mereka?

Kesuksesan perusahaan-perusahaan ini bukan hanya tentang inovasi; tetapi tentang ekosistem yang telah memelihara dan mendukungnya.

Pemerintah Hangzhou telah memainkan peran penting dengan menawarkan insentif finansial, termasuk keringanan pajak untuk perusahaan rintisan dan pinjaman berbunga rendah untuk membantu perusahaan teknologi dalam tahap penelitian dan pengembangan.

Misalnya, Hangzhou mengalokasikan lebih dari 15 persen pendapatan fiskal kota untuk investasi teknologi setiap tahun; memastikan sumber daya tersedia untuk inovasi.

Selain keuangan, infrastruktur Hangzhou juga mendukung perusahaan teknologi.

Kota ini telah membangun taman inovasi dan inkubator seperti Hangzhou Future Sci-Tech City, tempat perusahaan rintisan dapat memperoleh manfaat dari ruang bebas sewa dan lingkungan kolaboratif.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pertumbuhan tanpa beban biaya operasional yang berat.

Baca Juga: DeepSeek Juga Bikin Gempar Seantero China, Salip Pesaing AI Terdekat Milik ByteDance dan Baidu

Budaya Kesabaran dan Dukungan

Hal yang membedakan Hangzhou dari kota-kota lain adalah pendekatannya yang unik dalam mendukung inovasi.

Kebijakan kota ini sederhana: menyediakan sumber daya dan dukungan, dan membiarkan perusahaan berkembang.

Contoh yang jelas adalah ketika Game Science membutuhkan ruang kantor tambahan selama pengembangan “Black Myth: Wukong.”

Kota ini tidak hanya mengamankan ruang tetapi juga membiarkan dua gedung kosong selama tiga tahun, menunjukkan komitmen mereka untuk mendorong pertumbuhan.

Demikian pula, ketika Unitree Robotics membutuhkan layanan paten jalur cepat, Hangzhou memperkenalkan dukungan khusus untuk membantu mereka melindungi kekayaan intelektual mereka.

Layanan pemerintah kota ini disederhanakan dan efisien, dengan fokus pada transparansi dan gangguan minimal, menciptakan lingkungan tempat bisnis dapat fokus sepenuhnya pada pengembangan mereka.

Kisah Hangzhou baru saja dimulai, dan dunia teknologi mengamati dengan saksama.

Dengan kombinasi bakat, dukungan pemerintah, dan budaya kesabaran dan inovasi, Hangzhou telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pusat teknologi terkemuka di dunia, khususnya kendaraan energi baru, kecerdasan buatan (AI), dan semikonduktor canggih.

Baca Juga: Tren Kota Teknologi di China, Setelah Shenzhen dan Hangzhou Berkembanglah Suzhou

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU