Selular.ID – Operator terbesar ketiga di Indonesia, XL Axiata memangkas belanja modalnya pada kuartal pembukaan menjelang rencana merger dengan SmartFren, dengan laba bersih menurun.
Pada kuartal terakhir sebelum merger, XL memangkas belanja modal jaringan sebesar 40 persen tahun-ke-tahun menjadi Rp1,2 triliun ($72,9 juta).
Laba bersih turun 29 persen menjadi Rp388 miliar, dengan pendapatan naik 2 persen menjadi Rp8,6 triliun.
Presiden direktur dan CEO XLSmart Rajeev Sethi mencatat dalam rilis pendapatan bahwa perusahaan menghadapi tantangan signifikan, termasuk persaingan yang semakin ketat dan melemahnya daya beli konsumen.
Baca Juga: XL Axiata Gunakan Biometrik untuk Pemutakhiran Data Pelanggan
“Selain itu, kami harus memfokuskan upaya kami untuk menyelesaikan proses merger bisnis dengan SmartFren.”
Jumlah stasiun pangkalannya meningkat 7 persen menjadi 164.000, dengan 63 persen terhubung dengan serat optik karena berupaya meningkatkan kualitas jaringan untuk mendukung penggunaan yang lebih tinggi, XL mencatat. Perusahaan menutup 5.700 BTS 3G selama setahun terakhir.
Jumlah pelanggan seluler tumbuh 2 persen menjadi 58,8 juta dan ARPU gabungan turun 9 persen menjadi Rp40.000.
Seperti diketahui, XL dan Smartfren sepakat untuk merger pada Desember 2024, dengan kesepakatan selesai pada awal April lalu.
Dengan penggabungan itu, basis pelanggan selular XLSmart melonjak menjadi sekitar 94,5 juta dan pangsa pasar lebih dari 25 persen, di belakang Telkomsel dengan 160 juta pengguna dan Indosat Ooredoo Hutchison dengan 95,5 juta.
Baca Juga: Cara Aktifkan eSIM Telkomsel, Indosat hingga XL Axiata
