Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Wanti-wanti Tiga Perusahaan Chips AS yang Terdampak Kebijakan Pembatasan Impor

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Pembatasan impor chips oleh pemerintahan Donald Trump, membuat sejumlah raksasa teknologi kelimpungan.

Tiga perusahaan yang sudah bersuara keras adalah Qualcomm, Intel, dan Micron.

Baru-baru ini, ketiganya menguraikan sisi negatif dari usulan tarif AS untuk impor chip canggih dan peralatan manufaktur, dengan memperingatkan bahwa biaya input yang lebih tinggi dapat memperlambat upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Ketiga perusahaan tersebut mengajukan pernyataan terpisah kepada Departemen Perdagangan AS, yang pada 1 April memulai penyelidikan berdasarkan pasal 232 yang meminta komentar industri tentang dampak impor terhadap keamanan nasional.

Qualcomm berpendapat bahwa penerapan tarif untuk chip dalam jangka pendek tanpa menyediakan waktu, dukungan, dan kesempatan yang cukup untuk konstruksi dan dimulainya operasi, yang berasal dari investasi yang diumumkan sejak dimulainya pemerintahan Trump kedua, akan merugikan perusahaan desain chip AS tanpa menciptakan manfaat ekonomi yang proporsional bagi AS atau para pekerjanya.

Qualcomm menambahkan bahwa mereka juga “harus terus bergantung pada pabrik asing” untuk sebagian besar produksinya, termasuk yang ada di Taiwan dan Korea Selatan.

Baca Juga: Gelontoran Dana Besar-besaran Warnai Perang Chip AS Vs China

Menunjuk pada rantai pasokan semikonduktor yang sangat kompleks, Qualcomm menyatakan bahwa “Hilangnya kepemimpinan teknologi dapat semakin parah jika negara-negara asing menanggapi peningkatan tarif dengan bekerja sama untuk menghilangkan konten AS dari produk mereka.”

Senada dengan Qualcomm, Intel memperingatkan tarif pada input penting seperti bahan baku dan peralatan khusus akan meningkatkan biaya produksi, sehingga semakin mempersulit produsen dalam negeri untuk bersaing secara global.

Selain itu, disebutkan bahwa negara-negara asing menerapkan langkah-langkah perlindungan yang dapat mengecualikan produsen AS dari pasar-pasar utama.

Pembuat chip tersebut, yang menyoroti peningkatan investasi R&D pada 2024 untuk mengembangkan chip canggih di dalam negeri, mencatat kebijakan pemerintah “harus mendukung, bukan menghalangi” investasinya, seraya menambahkan penerapan tarif yang terlalu luas dapat mengganggu kemajuan.

Di sisi lain, Micron memperingatkan tarif yang meningkatkan biaya pada input utama, khususnya peralatan manufaktur semikonduktor, akan secara signifikan meningkatkan biaya pembangunan pabrik semikonduktor di AS, sehingga pabrik dalam negeri menjadi kurang kompetitif atau mungkin tidak layak secara komersial.

Agar tetap perusahaan chips AS tetap kompetitif, Micron merekomendasikan pemerintah untuk mempertimbangkan pengecualian tarif sementara pada input penting untuk pabrik semikonduktor, termasuk peralatan manufaktur, bahan konstruksi, suku cadang pengganti, dan bahan baku.

Tak hanya perusahaan-perusahaan AS, raksasa pabrikasi chips asal Taiwan, TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing) juga mengeluarkan peringatan serupa.

Perusahaan yang berbasis di Taipe itu, menyatakan bahwa pembatasan impor baru dapat menimbulkan ketidakpastian bagi banyak proyek semikonduktor yang telah disepakati di AS, termasuk rencana investasi Arizona senilai $165 miliar.

Baca Juga: Dampak Tarif Impor Trump, Perusahaan Teknologi Mulai Tarik Produk dari AS

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU