Selular.ID – CEO Netflix beberapa hari lalu menganggap Bioskop sudah terasa kuno, tapi nyatanya Cinema XXI masih tumbuh positif.
Baginya, menonton film di bioskop adalah cara yang dianggap kuno karena ada beberapa hal.
Dalam wawancaranya dengan majalah Time di New York menegaskan, Netflix justru menjadi penyelamat industri film di Amerika.
Ya, itu di Amerika Serikat, perilaku penonton film di negeri Paman Sam sudah berubah, dan serba instan melalui smartphone.
Berbanding terbalik dengan itu, Cinema XXI malah mencatatkan rekor baru jumlah penonton bulanan.
Terhitung sepanjang bulan April 2025, Cinema XXI mencatatkan lebih dari 14 juta penonton di seluruh jaringan bioskopnya, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Juni 2019 sebesar 11,7 juta penonton.
Pencapaian pada April 2025 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Indonesia yang terus menunjukkan antusiasme terhadap pengalaman menonton di bioskop.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tetap setia menonton film di bioskop dan memilih Cinema XXI sebagai pilihan utama. Kami juga berterima kasih kepada para produser dan distributor film yang tanpa henti mendukung eksistensi dan pertumbuhan industri bioskop di Indonesia,” ujar Suryo Suherman.
Bisa dibilang memang selama bulan April, film-film layar lebar unggulan telah tayang selama sebulan terakhir ini.
Sebut saja ada film karya Indonesia seperti Jumbo, Norma, Komang, dan Qodrat 2, belum lagi hadir juga film dari luar negeri seperti The Amateur, Warfare, Thunderbolts, yang bisa dibilang membuat penonton Indonesia mau datang langsung di bioskop.
Pencapaian ini menurutnya sekaligus menjadi tantangan baru bagi manajemen Cinema XXI untuk terus mempertahankan, bahkan meningkatkan, kinerja positif yang telah diraih.
Baca juga : Bos Netflix Sesumbar, Sebut Bioskop Sudah Kuno
