SELULAR.ID – Chatbot AI asal Tiongkok, DeepSeek dikabarkan akan meluncurkan AI model bahasa barunya yakni R2, dengan ditenagai chip Huawei. Model R2 DeepSeek dirumorkan akan menggunakan 1,2 triliun parameter. Hal yang menarik, biayanya 97% lebih murah dibanding GPT-4.
Sebagai penerus dari model R1 yang diluncurkan pada Januari 2025, model R2 DeepSeek disebut memiliki spesifikasi teknis yang sangat mengesankan. Diperkirakan, model R2 akan kembali mengguncang dunia teknologi.
R2 DeepSeek menggunakan arsitektur hybrid Mixture of Experts (MoE), versi lanjutan dari pendekatan MoE yang sudah ada. Arsitektur ini memungkinkan penggunaan 1,2 triliun parameter yang bisa diaktifkan secara dinamis, namun beban komputasi nyata yang diperlukan hanya sekitar 78 miliar parameter. Sebagai perbandingan, model R1 sebelumnya memiliki sekitar 600 miliar parameter.
Seperti yang sudah-sudah, Tiongkok mengklaim model AI DeepSeek memiliki biaya yang lebih efisien. Menurut portal teknologi China Jiuyangongshe yang dikutip oleh Wccftech, DeepSeek R2 memiliki angka 97,3% lebih hemat biaya dibanding GPT-4 milik OpenAI dalam memproses token teks. Kondisi itu membuat model R2 DeepSeek menjadi solusi AI berbiaya rendah.
Mengutip WinFuture, pelatihan model R2 dilakukan sepenuhnya dengan perangkat keras buatan Tiongkok. DeepSeek menggunakan chip AI Huawei Ascend 910B dan berhasil mencapai tingkat pemanfaatan klaster hingga 82%. Kapasitas komputasinya disebut mencapai 512 PetaFLOPS pada presisi FP16, yang setara dengan sekira 91% dari performa klaster Nvidia A100.
Model R2 DeepSeek juga dilaporkan mengalami peningkatan besar dalam kemampuan pemrosesan multimodal. Tidak seperti model R1 sebelumnya yang belum mendukung pemrosesan gambar, R2 dikabarkan akan dilengkapi dengan kemampuan visual yang canggih. (***)
Baca Juga: DeepSeek Dikabarkan dalam Pengawasan Ketat Pemerintah Tiongkok
