Selular.ID – Kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau AI ternyata kurang memberikan dampak yang signifikan pada dunia perkantoran. AI yang digadang bisa memberikan efisiensi waktu dan meringankan beban tugas, nyatanya hanya meningkatkan kinerja sebanyak 3% saja.
Dalam studi oleh Anders Humlum dan Emilie Vestergaard, menunjukkan penggunaan AI secara profesional masih jauh dari kata optimal. Studi ini menggunakan data dari 25.000 karyawan di 7.000 tempat kerja di Denmark. Tak pelak, analisa mereka menjadi salah satu penilaian paling komprehensif terkait manfaat AI.
Hasil studi yang ditayangkan dalam Fortune, membeberkan, pengguna alat bantu AI hanya menghemat 3 persen dari total waktu kerja mereka. Dan hanya 3 hingga 7 persen karyawan yang mengalami peningkatan gaji akibat meningkatnya produktivitas. Angka yang bisa dikatakan mengecewakan terhadap manfaat AI.
Baca juga: 6 Pelaku Industri Bakal Bagikan Ilmu Tentang AI di Selular Award 2025
Studi ini mencakup berbagai sektor, termasuk pengembangan perangkat lunak, akuntansi, layanan pelanggan, jurnalisme, dan manajemen SDM.
Faktor Utama
Hal yang menyebabkan manfaat AI kecil bagi dunia profesional terletak pada perusahaan atau organisasi itu sendiri, serta perilaku pekerjanya. Dijelaskan, waktu yang dihemat karena menulis email lebih cepat belum tentu dimanfaatkan untuk hal yang produktif. Bahkan, penggunaan alat AI justru bisa menimbulkan tugas baru yang menyita kembali waktu yang telah dihemat.
Banyak perusahaan juga menerapkan AI tanpa regulasi yang jelas. Tak jarang karyawan menggunakan sistem ini atas inisiatif pribadi, tanpa ada integrasi yang terstruktur ke dalam alur kerja yang sudah ada. Akibatnya, teknologi ini lebih berfungsi sebagai alat tambahan, bukan sebagai solusi yang benar-benar memperbaiki proses kerja secara menyeluruh.
Baca juga: Rekomendasi Hp Gaming Poco Terbaru Harga Mulai Rp1 Jutaan
Peneliti juga menemukan bahwa penggunaan alat AI biasanya memerlukan proses belajar. Karyawan perlu waktu untuk memahami dan terbiasa dengan alat baru tersebut, yang justru di awal bisa meniadakan atau bahkan membalikkan keuntungan produktivitas yang dijanjikan.
Solusi
Masalah kehadiran AI bukan pada teknologinya sendiri, melainkan pada sumber daya yang memahami untuk memanfaatkannya. Sehingga, penelitian memberikan masukan perlu adanya pelatihan terhadap pemanfaatan AI di bidang profesional.
Perusahaan yang secara khusus berinvestasi dalam pelatihan dan penerapan terstruktur mendapatkan hasil jauh lebih baik dibandingkan perusahaan yang hanya sekadar menyediakan alat AI begitu saja.
Para ahli membandingkan kondisi saat ini dengan revolusi industri. Seperti halnya mesin uap, AI juga mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menunjukkan potensi penuhnya.
Baca juga: Kingston Luncurkan Produk Baru dengan Dukungan AI
Secara historis, banyak teknologi revolusioner butuh waktu beberapa dekade hingga perusahaan benar-benar bisa menyesuaikan proses dan struktur organisasinya agar bisa memetik keuntungan maksimal.
Oleh karena itu, agar integrasi AI di dunia kerja bisa berhasil, perusahaan perlu berinvestasi tidak hanya dalam teknologinya, tetapi juga dalam pelatihan dan integrasi yang mendalam ke dalam alur kerja. Hal ini menjadikan kehadiran teknologi AI bisa bermanfaat dan meningkatkan produktivitas seperti yang dijanjikan para perusahaan teknologi penyedia AI.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News