Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

3 Metode yang Biasa Dipakai Penipuan Berbasis AI di Sektor Keuangan

BACA JUGA

Selular.ID – VIDA baru- baru ini mengungkapkan lonjakan signifikan sebesar 1.550% dalam kasus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor keuangan Indonesia.

Peningkatan drastis ini menekankan urgensi bagi industri keuangan untuk segera mengambil langkah proaktif dalam melindungi bisnis dan konsumen dari ancaman yang semakin kompleks.

Lonjakan kasus penipuan berbasis AI ini menjadi peringatan tegas bagi kita semua. Jika tidak segera ditangani, kerugian finansial dan reputasi yang ditimbulkan akan semakin besar.

Industri keuangan harus beradaptasi dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman ini.

Penipuan berbasis AI mencakup berbagai metode canggih, termasuk:

  • Deepfake dan Penipuan Berbasis AI

Penjahat siber semakin sering menggunakan teknologi deepfake untuk menciptakan video, audio, dan gambar palsu yang realistis.

Penyalahgunaan teknologi ini meningkat 700% secara global, memungkinkan pelaku menyamar sebagai individu lain atau memanipulasi sistem verifikasi, sehingga menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.

  • Pengambilalihan Akun (Account Takeovers/ATOs)

97% bisnis di Indonesia melaporkan menghadapi upaya pengambilalihan akun, seringkali akibat kredensial yang dicuri melalui phishing dan pelanggaran data. Dari kasus tersebut, 76% mengakibatkan transaksi tidak sah atau pelanggaran data yang merusak stabilitas finansial dan reputasi perusahaan.

  • Penipuan Identitas Sintetis

Pelaku kejahatan menggunakan teknologi deepfake atau data yang dimanipulasi untuk menciptakan identitas sintetis.

Baca Juga:Mencoba Produk Secara Digital, Industri Kecantikan Adopsi Fitur Virtual Try-on Berbasis AI

Sebanyak 56% bisnis di Indonesia mengalami jenis penipuan ini. Lembaga keuangan harus memperkuat verifikasi biometrik dan mengadopsi deteksi penipuan berbasis AI untuk menangkal risiko ini.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU